Bangun Tol Rengat-Pekanbaru, Pendekatan Kultur Masyarakat Diperlukan
PEKANBARU - Plh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Masrul Kasmy mengatakan bahwa Pembangunan ruas jalan Tol Rengat-Pekanbaru tentunya akan mendapat beberapa gangguan sehingga perlu disikapi dengan arif dan bijaksana untuk kelancaran pembangunan proyek strategis nasional.
Mengingat jalan tol Rengat-Pekanbaru yang akan segera dibangun tersebut akan melintasi 41 desa/kelurahan, 13 kecamatan, dan 3 kabupaten di Provinsi Riau dengan kebutuhan tanah sebanyak 206 kilometer.
"Tentunya ini harus kita sikapi dengan arif lagi bijaksana, karena gangguan-gangguan pasti akan ada," kata Masrul Kasmi saat memberi arahan kepada Pemerintah Kabupaten Kota dan Instansi terkait dalam rapat koordinasi persiapan pengadaan tanah pembangunan ruas jalan tol Rengat-Pekanbaru di Kabupaten Indragiri Hulu, Pelalawan, Kampar dan Kota Pekanbaru di di Ruang Rapat Melati Kantor Gubernur Riau, Kamis (28/1/2021).
Ia juga menyarankan agar pemerintah kabupaten/kota untuk segera melakukan pendekatan pendekatan sosiologis kultur masyarakat dan cara-cara religius karena pembangunan tol juga akan dipakai orang banyak.
"Untuk itu kita harus memperhatikan aspek aspek tempatan, sehingga kita memerlukan pendekatan pendekatan dengan cara yang efektif, pemerintah daerah seperti camat tentunya lebih memahami,"ujarnya.
Menurutnya pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat memang tidak bisa dilakukan dengan cara simbol-simbol kekuasaan tetapi pendekatan kultur yang mana pendekatan tersebut bisa mengarahkan pembangunan kepada hasil yang lebih mementingkan kepentingan masyarakat. (MCR/sem)