
Zulkifli Syukur: Minat Calon Mahasiswa untuk Berangkat ke Al-Azhar Tidak Pernah Surut
PEKANBARU - Hubungan baik antara Indonesia dan Al-Azhar sudah lama terjalin erat. Al-Azhar Mesir mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan peradaban Islam.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Zulkifli Syukur saat memberi sambutan pada acara Reuni Akbar dan pelantikan pengurus Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Indonesia (OIAAI) Cabang Riau di Prime Park Hotel Pekanbaru, Selasa (28/2/2023).
Ia menyampaikan bahwa sejak didirikan oleh Jauhar al-Shiqilliy pada tahun 361 H, Al-Azhar selalu di garda terdepan dalam mendidik umat dan mengembangkan dakwah Islam yang moderat dan toleran.
"Bukan hanya di Mesir, melainkan juga di seluruh dunia. Kesamaan pandangan atas nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran inilah yang senantiasa melandasi kuatnya relasi Indonesia dan Mesir, utamanya dengan Al-Azhar," ujar Zulkifli.
Al-Azhar disebut sebagai salah satu benteng keislaman yang moderat. Keberadaan ulama-ulama besar yang mendedikasikan ilmunya dengan ikhlas serta tradisi keilmuan Islam yang kuat dan bercirikan moderat menjadi daya tarik tersendiri bagi Al-Azhar.
"Ribuan pelajar dari berbagai penjuru dunia datang menimba ilmu, tidak terkecuali juga dari Indonesia," jelasnya.
"Kami mendapat laporan bahwa saat ini tidak kurang dari dua belas ribu pelajar dan mahasiswa Indonesia tengah belajar di Al-Azhar," imbuhnya.
Menurutnya, setiap tahun minat calon mahasiswa untuk berangkat ke Al-Azhar tidak pernah surut dan bahkan selalu meningkat.
"Meski jauh secara geografis, tetapi Mesir dan Al-Azhar selalu dekat di hati masyarakat Indonesia," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/sam)