
Mensos RI Dialog Bersama Pilar Sosial Riau, Perkuat Kolaborasi Tangani Kemiskinan
PEKANBARU - Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, melaksanakan dialog bersama pilar-pilar sosial di Provinsi Riau. Kegiatan ini berlangsung di Balai Pelangi, Komplek Kediaman Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Selasa (27/5/2025).
Dialog tersebut dihadiri oleh sejumlah elemen pilar sosial seperti Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Mereka memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan aspirasi dan berbagai persoalan yang dihadapi.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyelaraskan persepsi dan kebijakan antara Kementerian Sosial dengan para pelaksana di daerah. Harapannya, peningkatan kesejahteraan sosial di Riau bisa lebih efektif dan tepat sasaran.
Mensos Saifullah Yusuf menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam menjalankan program sosial. Ia menyebutkan, pilar-pilar sosial harus aktif membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota melalui Dinas Sosial.
"Pertemuan ini tujuannya agar kita bisa bersinergi antara kami bersama gubernur dan bupati/wali kota lewat program-program yang ada disinergikan," ujarnya.
"Serta, pilar-pilar sosial sebagai perwakilan Kementerian Sosial harus punya inisitif untuk melakukan komunikasi yang baik dengan bupati/wali kota lewat Dinas Sosial masing-masing," imbuhnya.
Menurutnya, kolaborasi yang kuat akan menciptakan data yang terpadu dan intervensi yang terintegrasi. Dengan begitu, hasil yang dicapai akan lebih efisien dan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Jadi, pertemuan ini dalam rangka memperkuat kolaborasi, jadi tidak ada data sendiri-sendiri, datanya sudah menjadi data tunggal, intervensinya kita integrasikan. Dengan begitu, hasilnya akan lebih efektif," jelasnya.
Saifullah Yusuf juga menyampaikan bahwa Kementerian Sosial tengah menyiapkan Permensos untuk menilai kinerja para pendamping sosial. Penilaian ini diharapkan dapat menjadi dasar peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan sosial di daerah.
"Kita minta kepala daerah juga menilai kinerja daripada para pendamping kita, sudah ada bobotnya, sedang kita siapkan Permensosnya," sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengungkapkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Provinsi Riau. Ia menyampaikan bahwa, meski Riau dikenal sebagai provinsi kaya sumber daya alam, namun kemiskinan masih menjadi persoalan yang nyata.
Wahid berharap kehadiran Menteri Sosial dapat menjadi momentum penting untuk mencari solusi bersama. Maka dari itu, arahan konkret dari pusat menjadi hal penting untuk keluar dari persoalan kemiskinan.
"Kami tidak mau kekayaan alam berlimpah di Riau, tapi kemiskinan tetap terjadi. Oleh karena itu, kehadiran pak menteri ini kami harapkan dapat membimbing kami dan mengarahkan kami apa yang harus kami lakukan," ungkapnya.
"Dan hari ini kita berdialog bersama pilar-pilar sosial di Riau. Semoga kemiskinan yang terjadi di provinsi Riau ini bisa teratasi dengan baik," tutupnya.
(Mediacenter Riau/Alw)