
DJPb Riau: Aktivitas Industri Riau Dinamis, Inflasi Terjaga Meski Meningkat
PEKANBARU — Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Heni Kartikawati, memaparkan perkembangan ekonomi regional Riau dalam laporan terbaru untuk bulan April 2025. Berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Riau, nilai ekspor Riau tercatat sebesar USD6,39 miliar hingga 30 April 2025.
Angka ini didominasi oleh kontribusi sektor industri pengolahan yang mencapai 96,89 persen dari total ekspor. Sementara itu, nilai impor tercatat sebesar USD0,58 miliar dan hampir seluruhnya, yaitu sebesar 99,56 persen, merupakan impor bahan baku atau penolong.
"Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas industri pengolahan di Riau masih berjalan dinamis dan tergolong aktif dalam memenuhi kebutuhan bahan bakunya dari luar negeri," kata Heni, Sabtu (24/5/2025).
Di sisi sektor riil, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau pada Triwulan I 2025 menunjukkan pertumbuhan yang cenderung melambat, namun tetap positif. Konsumsi rumah tangga (RT) tercatat tumbuh sebesar 4,86 persen secara tahunan (year-on-year). Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 1,17 persen, sementara ekspor meningkat signifikan sebesar 14,98 persen pada periode yang sama.
Meski pertumbuhan ekonomi melambat, inflasi di bulan April 2025 masih dalam batas yang relatif terkendali. Inflasi bulanan (month-to-month) tercatat naik 1,43 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik 50 persen yang sempat diberlakukan sebelumnya, serta peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Selain itu, kenaikan harga emas juga turut berkontribusi terhadap inflasi bulan tersebut.
Heni Kartikawati menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau dan menganalisis perkembangan ekonomi secara berkala sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholders lainnya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Riau, khususnya dalam mengantisipasi gejolak harga dan memperkuat sektor industri pengolahan sebagai motor utama ekspor," ujar Heni.
Ia juga menegaskan pentingnya kesinambungan kebijakan fiskal yang adaptif untuk menghadapi dinamika ekonomi global, terutama dalam menjaga daya beli masyarakat dan kelancaran aktivitas industri.
"Laporan ini menjadi salah satu instrumen penting dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi regional yang berbasis data dan analisis yang akurat, seiring upaya mendorong Riau menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," tukasnya.
(Mediacenter Riau/bts)