ppid@riau.go.id (0761) 45505

Musim Kemarau Sudah Tiba, Tapi Hujan Belum Pergi? Ini Penjelasan BMKG

  • PPID UTAMA
  • 23 May 2025
  • 29 View

Pekanbaru - Meskipun telah memasuki periode peralihan dari musim hujan ke kemarau pada Mei 2025, hujan ringan hingga lebat masih sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Fenomena ini bahkan tak jarang disertai dengan petir atau angin kencang. Kondisi cuaca yang fluktuatif ini menunjukkan adanya dinamika atmosfer yang kompleks, meskipun secara kalender sebagian wilayah sudah memasuki fase kemarau.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pola peralihan musim ini ditandai dengan perubahan cuaca yang cepat. Pada pagi menjelang siang, cuaca cenderung cerah, namun pada sore hingga malam hari, perubahan drastis menjadi hujan sering terjadi. Hal ini menjadi indikasi bahwa musim kemarau tidak serta-merta berarti absennya hujan.

"Meskipun sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau, curah hujan yang terindikasi signifikan masih kerap terjadi, terutama pada sore hingga malam hari," kata BMKG dalam rilis di situs webnya, dikutip Jumat  (25/5/2025). 

BMKG menambahkan, di sisi lain, suhu udara yang menyengat pada siang hari terasa relatif lebih hangat akibat kelembaban udara yang lembab. Pernyataan ini menyoroti karakteristik cuaca yang unik di masa transisi ini.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, membenarkan bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia memang telah memasuki musim kemarau. Namun, ia meluruskan bahwa status musim kemarau bukan berarti tidak akan turun hujan sama sekali. 

"Meski demikian bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetapi ada hujan meski kisaran di bawah 50 mm/dasariannya," terang Guswanto.

BMKG menjelaskan, bahwa cuaca yang masih hujan ini disebabkan oleh kondisi atmosfer yang labil. Keadaan ini dipicu oleh interaksi antara suhu permukaan laut, tekanan udara, dan kelembaban yang tinggi. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan kondisi yang ideal untuk pembentukan awan hujan.

"Sehingga memungkinkan adanya pembentukan awan konvektif seperti Cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, angin kencang, hingga hujan es," jelasnya.

Awan Cumulonimbus dikenal sebagai pemicu utama fenomena cuaca ekstrem, dan kehadirannya di awal musim kemarau ini menjadi perhatian serius.

Guswanto menambahkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional-global yang cukup signifikan. Di antaranya, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), serta Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang termonitor di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.

Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan di sekitar wilayah Indonesia juga memberikan kontribusi penting. Suhu laut yang hangat ini menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia.

"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," imbuh Guswanto.

Dalam sepekan terakhir, intensitas hujan lebat yang terus terjadi telah menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah. Dampaknya terasa mulai dari Aceh, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, DKI Jakarta, hingga banyak daerah lainnya di Indonesia.

BMKG mengungkap bahwa aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) masih terpantau aktif di Benua Maritim. Ditambah lagi, gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial cenderung persisten berpropagasi di wilayah Indonesia. Kondisi-kondisi inilah yang memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan, terutama di bagian barat Indonesia.

Prospek cuaca dari tanggal 20-26 Mei 2025, diprediksi BMKG akan tetap menunjukkan fenomena MJO yang konsisten di wilayah Indonesia. Gelombang Rossby Ekuatorial juga diperkirakan akan tetap memengaruhi beberapa hari ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi hujan masih akan terjadi.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, dan sebagainya. BMKG juga terus memetakan prospek cuaca di seluruh wilayah Indonesia untuk satu minggu ke depan, agar masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi perubahan cuaca yang dinamis ini.



(Mediacenter Riau/MC Riau)

Struktur PPID

Struktur Pejabat Pengelola dan Dokumentasi (PPID) Riau

H. ABDUL WAHID, M.Si

Gubernur Riau

Ir. H. S.F. HARIYANTO, M.T

Wakil Gubernur

Ir. MUHAMMAD TAUFIQ OESMAN HAMID, MT

Plh. Sekretaris Daerah

IKHWAN RIDWAN, SH, M.Si

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Penghargaan

Daftar Penghargaan Pemerintah Provinsi Riau

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII "baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII “baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan pembina K3 terbaik

Penghargaan pembina K3 terbaik

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

Informasi PPID

Informasi Data PPID Riau

Informasi Publik

731

  • 288 Tersedia Setiap Saat
  • 383 Berkala
  • 50 Serta Merta
  • 10 Dikecualikan

Permohonan Informasi

422

  • 136 Selesai
  • 184 Ditolak
  • 90 Sedang Proses

Member PPID

475

  • 474 Aktif
  • 1 Tidak Aktif

Info Grafis

Daftar Info Grafis

PPID OPD

Daftar link website PPID Pembantu Provinsi Riau

PPID Kabupaten/Kota

Daftar link website PPID Kabupaten/Kota

Kota Dumai Kab. Siak Kab. Bengkalis Kab. Rokan Hilir Kab. Rokan Hulu Kab. Pelalawan Kab. Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kab. Kuansing Kab. Kampar Kab. Indragiri Hulu Kab. Indragiri Hilir

Play Store