
Petani Sawit Riau "Naik Kelas": Ratusan Pekebun Diasah Manajemen Keuangan oleh BPDP dan IPB
PEKANBARU - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian, bersama IPB Training, menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Melalui pelatihan komprehensif, ratusan petani sawit di Riau kini dibekali pengetahuan dan keterampilan vital untuk mengelola kebun mereka lebih baik.
Di Pekanbaru, Provinsi Riau, sebuah pelatihan khusus yang berfokus pada Manajemen dan Administrasi Keuangan bagi petani kelapa sawit sedang berlangsung. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit angkatan 1-4 di Riau, yang dimulai pada Senin, 20 Mei 2025, dan akan berakhir pada Jumat, 23 Mei 2025.
Pelatihan ini melibatkan total 106 petani kelapa sawit dari empat kabupaten di Riau. Mereka terdiri dari 18 peserta dari Kabupaten Kuantan Singingi, 10 dari Kabupaten Bengkalis, 51 dari Kabupaten Rokan Hilir, dan 27 dari Kabupaten Rokan Hulu. Keberagaman asal peserta ini mencerminkan jangkauan luas dari program pelatihan yang diselenggarakan.
Menurut Perwakilan IPB Training, Dr Ir Dwi Rachmina, MSi, pelatihan selama empat hari ini dirancang untuk membekali para petani dengan beragam kemampuan penting. "Kami dari IPB Training bersama-sama dengan Direktorat Perkebunan, Kementerian Pertanian, dan juga BPDPKS telah merancang kegiatan pelatihan ini," ujar Dwi Rachmina dalam sambutannya, Selasa (20/5) di acara pelatihan.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang pembukuan dan administrasi keuangan. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pengelolaan kredit dan simpan pinjam, yang merupakan aspek krusial dalam keberlanjutan usaha perkebunan.
Peserta juga akan dibekali dengan kemampuan dalam penyusunan proposal usaha, sebuah keterampilan penting untuk mengakses pendanaan dan mengembangkan bisnis mereka. Aspek lain yang ditekankan adalah peningkatan pengetahuan tentang penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) dan administrasi produksi, yang sangat berpengaruh terhadap profitabilitas petani.
Dwi Rachmina menambahkan, IPB Training memiliki tugas dan fungsi yang luas dalam memberikan berbagai jenis pelatihan. "Khusus hari ini di bidang administrasi dan keuangan bagi petani kelapa sawit di Riau," tegasnya, menegaskan fokus spesifik dari pelatihan yang sedang berjalan.
Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Supriadi S Hut, MT, menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi BPDP serta IPB Training. Menurutnya, Riau sangat membutuhkan petani yang cerdas.
"Riau butuh petani kelapa sawit yang tidak hanya kuat, tapi harus memiliki petani-petani yang cerdas. Jika ingin mengelola perkebunan yang baik tentunya harus memiliki keilmuan yang cukup," sebut Supriadi.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM khusus bagi pekebun kelapa sawit agar memiliki ilmu manajemen administrasi keuangan," kata Supriadi didampingi Kabid Pengembangan Usaha dan Penyuluhan Dinas Perkebunan Riau, Dr Ir Sri Ambar Kusumawati.
Sementara itu, Kepala Bapeltan Jambi, Sugeng Mulyono, yang turut hadir dalam kesempatan ini, menyampaikan apresiasi kepada IPB Training atas pelatihan ini. Ia mengaku bangga bisa hadir dalam acara tersebut meskipun melalui daring.
"Kami sangat mendukung kegiatan pelatihan seperti ini karena sangat penting untuk peningkatan kapasitas petani kelapa sawit," ungkap Sugeng Mulyono.
Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani di sektor kelapa sawit. Sugeng juga berharap agar para petani dapat memanfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya.
"Ilmu yang didapat di sini semoga bisa langsung diaplikasikan di lapangan, sehingga hasil panen meningkat dan manajemen kebun lebih baik lagi," tuturnya, memberikan semangat kepada para peserta.
Pelatihan ini adalah contoh nyata dari sinergi antara lembaga pemerintah dan akademisi dalam mendukung kemajuan sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Dengan bekal ilmu manajemen keuangan dan administrasi yang lebih baik, diharapkan para petani sawit di Riau dapat mengelola kebun mereka secara lebih efisien dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka.
(Mediacenter Riau/MC Riau)