
Membangun Generasi Cinta Buku, Dimulai dari Dongeng Ibu Sebelum Tidur
PEKANBARU - Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid menegaskan bahwa ibu memiliki peran strategis dalam menumbuhkan minat baca di kalangan generasi muda. Hal ini disampaikannya dalam acara Talkshow Perempuan Dalam Karya yang ditaja oleh organisasi Kotak Baca di Balai Pauh Janggi Gedung Daerah, Jum’at (9/5/2025).
Dalam sambutannya, Bunda Literasi Provinsi Riau menyampaikan bahwa keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk karakter anak, termasuk dalam hal literasi. Ia menekankan bahwa peran seorang ibu sangat penting dalam membiasakan anak untuk mencintai buku sejak dini.
“Gerakan literasi ini sangat penting untuk anak-anak kita ke depan, terutama anak usia dini. Untuk menumbuhkan minat baca harus dimulai seawal mungkin, dan paling penting bagaimana peran ibu menciptakan sebuah lingkungan yang membuat anak-anak menyenangi baca,” ujar Henny.
Ia menambahkan, kebiasaan literasi dapat dimulai dari hal-hal sederhana di rumah, salah satunya dengan membacakan dongeng sebelum tidur. Menurutnya, kegiatan mendongeng tidak hanya mendekatkan hubungan emosional antara ibu dan anak, tetapi juga menjadi pintu masuk yang efektif untuk menanamkan kecintaan terhadap cerita dan buku.
“Bisa diawali hal-hal kecil seperti membelikan anak buku bacaan, lalu sebelum tidur atau bermain bisa di dongengkan, sehingga lama kelamaan mereka akan familier dengan buku. Sehingga kedepan, mereka punya pengetahuan dan semangat literasi yang baik,” terangnya.
Menurutnya, peningkatan minat baca di era digital ini menghadapi banyak tantangan, terutama dengan maraknya gawai dan media sosial yang kerap mengalihkan perhatian anak-anak. Karena itu, peran ibu dalam mengarahkan dan membimbing anak sangat dibutuhkan.
“Era digital ini adalah tantangan yang berat, tapi tentu kita harus bisa mengkolaborasikan apa yang menjadi tren saat ini dengan apa yang ingin kita capai. Sekarang sudah ada literasi digital, jadi peningkatan minat baca itu tak hanya kita usahakan dari buku konvensional saja, tapi juga bisa dari media-media digital. Namun tentu orang tua harus melakukan pengawasan,” jelas Bunda Literasi.
Dalam kesempatan itu, Bunda Literasi juga mengajak para ibu di seluruh Riau untuk aktif dalam kegiatan literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan komunitas. Ia berharap melalui gerakan literasi keluarga, anak-anak Riau dapat tumbuh menjadi generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.
“Literasi tak hanya sekedar membaca saja, tapi juga bagaimana anak-anak punya kemampuan menganalisa, memahami isi bacaan tersebut,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/wjh)