
Bunda Literasi Riau, Henny Sasmita Wahid: Menyalakan Cinta Membaca di Tengah Generasi Digital
PEKANBARU - Di tengah maraknya gadget dan distraksi digital yang menyita perhatian anak-anak, Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, hadir membawa misi mulia: menyalakan kembali semangat membaca di kalangan generasi muda.
Melalui berbagai kegiatan literasi yang menyentuh langsung anak-anak, salah satunya “Mendongeng Ceria Bersama Bunda Literasi Provinsi Riau” yang digelar di Balai Pelangi Kediaman Gubernur Riau, Henny tak hanya sekadar membacakan cerita. Ia menciptakan ruang yang hangat, inklusif, dan menyenangkan untuk mengenalkan dunia buku pada anak-anak sejak usia dini.
“Dongeng itu dapat melatih imajinasi, memperbanyak kosa kata, dan meningkatkan kreatifitas anak-anak kita. Karena saat mendongeng itukan mereka akan membayangkan tempat maupun kejadian dicerita tersebut,” terang Bunda Literasi Provinsi Riau.
Kisah tersebut membawa pesan tentang pelestarian lingkungan dan kasih sayang pada sesama makhluk hidup diceritakan dengan cara yang sederhana, menarik, dan mampu menjangkau imajinasi anak-anak. Dongeng itu bukan hanya hiburan, tapi juga menjadi pintu masuk untuk menumbuhkan minat baca dan rasa ingin tahu.
Sebagai Bunda Literasi, Henny aktif menggandeng berbagai pihak Dinas Pendidikan, Perpustakaan Daerah, komunitas baca, hingga sekolah-sekolah untuk menghadirkan program literasi yang adaptif dan menyentuh kebutuhan anak masa kini. Ia percaya, menanamkan kebiasaan membaca harus dimulai dari pendekatan yang menyenangkan dan penuh cinta.
“Tapi perkembangan di era digital juga tak bisa kita pungkiri. Makannya kita juga perlu berinovasi dan beradaptasi dengan era digital ini. Kita akan berkerja sama dengan pihak-pihak terkait supaya anak-anak gemar membaca,” katanya.
Kiprah Henny tak hanya terbatas di ruang-ruang formal. Ia juga sering turun langsung ke sekolah pelosok, taman baca, hingga kegiatan komunitas untuk membagikan buku, mendongeng, dan berdialog dengan anak-anak maupun orang tua. Langkah-langkah kecil namun konsisten ini menjadi kekuatan besar dalam menghidupkan kembali budaya membaca di Riau.
Upaya ini sejalan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Riau yang pada tahun 2024 mencapai 69,24 poin, naik dari 66,88 pada tahun sebelumnya. Selain itu, Tingkat Gemar Membaca (TGM) juga mengalami peningkatan signifikan, dari 66,69 pada 2023 menjadi 70,26 pada 2024 . Meski masih dalam kategori sedang, peningkatan ini menunjukkan hasil dari upaya kolaboratif antara pemerintah, perpustakaan, dan masyarakat.
Melalui peran aktif Bunda Literasi seperti Henny Sasmita Wahid, gerakan gemar membaca di Riau bukan hanya menjadi slogan, tapi berubah menjadi gerakan nyata yang tumbuh dari hati dan menyebar lewat kisah-kisah yang menggugah.
“Mungkin nanti akan twist sedikit melalui platform digital, atau membuat animasi edukatif yang menarik sehingga anak-anak akan tertarik. Namun kita juga tak melupakan buku konvensional,” tutup Henny Sasmita Wahid.
(Mediacenter Riau/wjh)