![](https://mediacenter.riau.go.id/foto_berita/medium/umri-gelar-sharing-session-fokuska.jpeg)
UMRI Gelar Sharing Session, Fokuskan Pembahasan pada Pencapaian Akreditasi Nasional dan Internasional
PEKANBARU – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melalui Direktorat Administrasi Akademik (DAA) beserta Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Kontrol Mutu (LP2KM) menggelar Sharing Session bertajuk “Optimalisasi Peran Sistem Penjaminan Mutu dalam Pencapaian Akreditasi dan Pemeringkatan Internasional”.
Wakil Rektor I UMRI Dr Wirdati Irma SPd MSi, menekankan pentingnya optimalisasi sistem penjaminan mutu sebagai strategi dalam mencapai akreditasi unggul.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini Umri tengah mempersiapkan akreditasi 13 hingga 14 Program Studi agar dapat memperoleh hasil terbaik.
“Pada Februari ini, kami akan mengunggah borang akreditasi untuk empat Program Studi, diantaranya Pendidikan Informatika, Farmasi, Perbankan Syariah, dan Kimia. Secara keseluruhan, Umri memiliki 31 Program Studi, dan sebagian besar sedang dalam tahap persiapan akreditasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr Irma menekankan bahwa kehadiran narasumber dalam sharing session ini diharapkan dapat menambah wawasan serta meningkatkan strategi pencapaian akreditasi unggul.
“Kami ingin memastikan bahwa Umri tidak berada di bawah standar unggul. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dari seluruh elemen kampus agar proses akreditasi berjalan optimal dan Umri dapat menjadi universitas dengan akreditasi unggul,” tambahnya.
Dalam pemaparannya, Dr Nuryakin SE MM, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 13 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang telah berhasil memperoleh akreditasi unggul. Ia menekankan bahwa standar mutu yang baik menjadi kunci utama dalam pencapaian akreditasi.
“Jika kita hanya mengunggah laporan standar mutu sesuai dengan 24 standar yang ditetapkan oleh DIKTI, maka kita hanya memenuhi syarat minimal. Di UMY, kami telah mengembangkan 50 standar mutu yang menjadi ciri khas kampus dan tercermin dalam seluruh aspek akademik dan non-akademik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr Nuryakin menekankan bahwa pencapaian akreditasi unggul tidak hanya bergantung pada kelengkapan dokumen, tetapi juga pada komitmen Perguruan Tinggi dalam menerapkan sistem penjaminan mutu yang lebih luas dan berkelanjutan.
"Dengan adanya sharing session ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di Umri dapat semakin memahami strategi optimalisasi sistem penjaminan mutu untuk mendukung pencapaian akreditasi unggul dan meningkatkan peringkat internasional universitas,"tutupnya.