
Peringatan Hari Ibu ke-96, Bukti Nyata Kontribusi Perempuan Membangun Bangsa
PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau menyelenggarakan puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96 di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Rabu (18/12). Acara tersebut berlangsung meriah dengan kehadiran berbagai tokoh masyarakat, organisasi perempuan, dan jajaran pejabat daerah.
Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, mengatakan peringatan ini bertujuan mengenang peran besar perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa dan mendorong semangat kesetaraan gender. Dengan begitu momen tersebut penting untuk menghormati kontribusi perempuan dalam membangun fondasi bangsa.
"Kita mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan Indonesia yang telah turut berjuang mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan," ungkap Zulkifli.
Dijelaskannya, bangsa ini dibangun dari bukti nyata perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan lebih baik bagi generasi penerus. Tak terbilang lagi, pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua.
Ia menambahkan, RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said, Laksmana Malahayati dan lainnya, merupakan suatu bukti perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri.
"Terlebih ketika diselenggarakaannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta. Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan Mother's Day di beberapa negara di dunia," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Riau, Fariza, menerangkan kegiatan ini juga menjadi bagian dari keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Nomor 196 Tahun 2024. Dalam hal itu ditegaskan pentingnya PHI sebagai wadah penghargaan terhadap peran perempuan.
"Sesuai dari peraturan yang berlaku, momentum ini tidak hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai pengingat akan perjuangan perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa. Karena perempuan memiliki sensitivitas dan kepekaan sosial yang merupakan aset berharga bangsa. Inilah yang menjadi salah satu pilar penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045," terangnya.
Menurutnya, kesetaraan gender adalah salah satu kunci utama untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, melalui peringatan hari ibu diharapkan dapat mendorong solidaritas, interaksi, dan dukungan antarperempuan untuk terus berdaya dan mandiri.
"Peringatan ini juga menjadi ajang refleksi untuk mengingatkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dalam semua aspek kehidupan, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun politik. Kesetaraan gender bukan hanya hak perempuan, tetapi juga kebutuhan untuk memastikan kemajuan bangsa," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)