Mahyudin: Tidak Ada Lagi Pejabat Fungsional Merasa Pejabat Struktural
PEKANBARU - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Dr. H. Mahyudin, MA, menekankan bahwa tidak ada lagi pejabat fungsional merasa pejabat struktural, atau dengan kata lain pejabat Struktural Eselon IV sudah tidak ada. Pengurangan fungsinya tersebut dimulai dari pengurangan fasilitas yang dimiliki. Seperti kendaraan dinas yang melekat kepada jabatan struktural akan di tarik oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin pelaksanaan pembinaan pegawai di Aula Kanwil Kemenag Riau, Jumat (1/9/2023)
“Saya mohon maaf bahwa pejabat Struktural eselon IV sudah tidak ada, oleh Karena itu minggu depan semua mobil dinas yang dipegang oleh mantan pejabat eselon IV untuk dapat diparkir di Kantor, tidak ada pengecualian, dan diparkir di Kantor paling lambat tanggal 12 September 2023,"ungkapnya.
Kakanwil Kemenag Riau menjelaskan bahwa, Penertiban kendaraan dinas yang dilakukan agar yang pejabat fungsional yang merasa pejabat strukutral berangsur – angsur hilang di pribadi mereka.
"Sementara itu untuk Kabid dan Pembimas, masing diperbolehkan menggunakan kendaraan dinas, karena masih pejabat struktural,"lanjutnya.
Kemudian Kakanwil menyampaikan ke depan akan melakukan perubahan struktur yang ada di Kanwil Kemenag Riau.
“Saya akan merombak struktur yang ada di Kanwil Kemenag Riau, semuanya akan bergeser sesuai dengan posisi yang tepat, roling juga akan dilakukan terhadap pegawai dengan jabatan pelaksana, kecuali pejabat struktural yang harus melalui Baperjakat terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dalam rangka perbaikan kinerja di Kanwil Kemenag Riau,"terangnya.
Terakhir Kakanwil menyampaikan sebagamana program presiden dalam penyederhanaan birokrasi, sehingga banyak perubahan yang masih di berproses. Di Kementerian Agama dalam rangka melaksanakan kebijakan pimpinan, Menteri Agama memiliki istilah ‘kita ini seperti naik kereta api, artinya kalau kereta api sudah berjalan ada yang terlambat akan ditinggal. Dan jika menghadang jalannya kereta api akan ditabrak”
“Untuk meningkatkan kompetensi tidak bisa lepas dari membaca dan belajar, oleh karena itu jangan sampai tertinggal oleh kebijakan Kementerian Agama. Dan juga jangan sampai kami para pimpinan mengambil kebijakan yang bertentangan dengan keinginan Bapak, dengn cara jangan berada didepan kereta api atau jangan menantang apa yang dilakukan oleh pimpinan yang ada di Kanwil Kemenag Riau,"tutupnya.