Dukung Reformasi Anggaran Nasional, Umri akan Terapkan Anggaran Belanja Berdampak
PEKANBARU -- Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Dr Saidul Amin MA mengatakan bahwa tahun Anggaran 2025–2026, UMRI akan mengusung sebuah pendekatan baru dalam penganggaran yang disebut sebagai Anggaran Belanja Berdampak. Sebuah konsep yang sejalan dengan semangat reformasi Anggaran Nasional, yang digaungkan langsung oleh Menteri dari kalangan Muhammadiyah.
"Dan tentu, sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, sudah sepatutnya kita yang pertama-tama menyambut dan mengimplementasikannya,” kata Rektor Saidul dalam kegiatan penyampaian Laporan Realisasi Anggaran dan Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Umri Tahun Anggaran 2024/2025, Selasa (20/5/2025).
Saidul mengatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa pengelolaan anggaran tidak hanya soal serapan semata, tetapi lebih jauh lagi, soal dampak yang dihasilkan.
"Hari ini akan membahas dan merumuskan langkah-langkah strategis yang berkaitan langsung dengan realisasi anggaran, serta arah kebijakan keuangan Umri ke depan," kata Rektor.
Ia menjelaskan Anggaran Belanja Berdampak ini menekankan pada tiga hal utama, yakni, tujuan yang jelas, hasil yang terukur, dan sasaran yang nyata.
“Tidak boleh lagi ada program yang tidak jelas ke mana arah dan hasilnya. Bahkan jika sebuah program terlihat bagus di atas kertas, tetapi tidak menghasilkan manfaat nyata bagi kampus atau masyarakat, maka itu perlu dievaluasi. Sebaliknya, kita dorong program-program yang konkret, relevan, dan langsung menyentuh kebutuhan,” jelas Saidul.
Dengan menerapkan Anggaran Belanja Berdampak Saidul berharap Umri akan membangun budaya penganggaran yang sehat dan berorientasi pada hasil. Dalam konteks ini, kolaborasi menjadi kunci. Pemerintah, kampus, dan dunia usaha adalah tiga pilar utama yang harus saling terhubung.
Maka dalam setiap kegiatan atau program Fakultas, Unit, maupun Program Studi, harus terlihat jelas irisannya apakah terhubung dengan kepentingan pemerintah, mendukung kebijakan internal kampus, atau berdampak langsung kepada masyarakat.
"Kita ingin Umri tampil sebagai “suluh bendang dalam nagari” sebuah penerang di tengah masyarakat,"sebutnya.
Ia juga berharap kehadiran kampus harus memberikan solusi, bukan sekadar menjadi menara gading yang jauh dari kehidupan rakyat dengan mendorong setiap Fakultas menjadi Center of Excellence Pusat Keunggulan dalam bidangnya masing-masing.
Maka ke depan, perencanaan anggaran harus dimulai dari ide-ide yang kuat, dengan orientasi pada kebermanfaatan dan keberlanjutan.
"Kami percaya, dengan kebersamaan dan masukan dari kita semua, Umri dapat mengoptimalkan rencana-rencana yang sudah disusun,"tutupnya.