DKP Riau Beberkan Tips Cara Merawat Ikan Cupang Dan Jenis Penyakitnya
PEKANBARU - Memelihara ikan ikan hias merupakan salah satu hobi yang dapat membantu menghilangkan rasa jenuh. Jika anda tertarik dalam memelihara ikan hias jenis cupang atau betta, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau, Odor Juliana memberikan tips dalam merawat ikan hias.
Menurutnya, perwatan ikan hias mulai dari wadah yang digunakan, pemberian pakan yang baik, hingga pengamatan kesehatan ikan hias.
Lebih lanjut, akuarium atau wadah tempat ikan hias harus selalu bersih. Ini bertujuan agar ikan hias tidak sakit, terhindar dari bakteri yang bisa menyebabkan ikan hias mati.
"Sementara untuk wadah yang sudah berisi ikan hias diharapkan mengganti air minimal seminggu sekali," katanya saat dikonfirmasi Tim Media Center Riau melalui, Ahad (17/1/21).
Setelah itu, Juliana mengingatkan agar memperhatikan kualitas air. Menurutnya, hindari penggunaan air PAM untuk ikan hias, sebab air PAM mengandung kaporit yang bisa membuat ikan hias mati.
"Sebaiknya gunakan air minaral, tapi air sumur juga bagus," lanjutnya.
Alat pendukung perawatan hias, kata Juliana juga perlu dipersiapkan seperti aerator, batu aerasi dan filter aerator.
"Filter aerator, sebaiknya diperiksa secara rutin agar air akuarium tetap bersih. Kalau untuk pakannya disesuaikan dengan ukuran ikannya saja," jelasnya.
Dalam kesempatan itu juga, ia mengingatkan bahwa dalam pemeliharaan ikan hias juga perlu untuk mengenali penyakitnya.
Penyakit yang dimaksud diantaranya bintik putih (white spot). Dimana ikan hias dapat terkena penyakit bintik putih yang dapat menyerang sisik ikan dan gampang menular.
"Bintik putih disebabkan oleh air yang kotor. Untuk itu perlu sekali kebersihan dalam merawat ikan yang satu ini," Juliana menuturkan.
Berikutnya, penyakit busuk sirip. Kata Juliana, penyakit yang satu ini ditandai munculnya warna kemerahan pada sirip ikan hias, sirip sobek dan warna ikan hias memucat, jika dibiarkan badan ikan ikut membusuk.
Lalu, sisik nanas (dropsy). Penyakit ini, kata Juliana adalah penyakit menular. Perut ikan yang terkena penyakit ini akan membengkak akibat tidak bisa buang kotoran.
"Sisik nanas pada ikan cupang hias ini terjadi karena bakteri yang membuat ikan mengalami masalah pada pencernaannya," terangnya.
Masih kata Julianan, penyakit lain yakni velvet atau bintik emas. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik emas cenderung gelap. Ikan hias juga akan semakin pasif dan malas bergerak, wananya menjadi pucat, siripnya juga menguncup serta nafsu makannya kurang.
Selain itu juga, ada penyakit infeksi jamur kulit, mata bengkak dan penyakit lainnya yang bisa saja datang dan harus selalu diperhatikan.
Untuk mengatasi atau mengobatinya, kata Kabid Budidaya Perikanan ini adalah memastikan tempat ikan hias selalu bersih.
"Selain itu, kita juga perlu memberikan ikan hias obat diantaranya trimetogrin, amoksisilin (caranya diteteskan diwadah ikan), vitamin ikan dan garam ikan," pungkasnya.
(MC Riau/NV).