
Komoditas Dengan Faktor Musiman Berpotensi Menyebabkan Inflasi di Bulan Juli
JAKARTA - Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Windhiarso Putranto mengatakan jika komoditas pangan dengan faktor musiman secara historis berpotensi menyebabkan inflasi pada bulan Juli.
Windhiarso Putranto menerangkan pada bulan Juli ini mengalami kegiatan libur panjang sekolah. Sehingga komoditas yang terkait dengan sekolah, misalkan komoditas yang terdampak karena faktor liburan seperti transportasi kemudian konsumsi makanan dan minuman jadi ini juga menjadi potensi inflasi.
Tidak hanya itu, terangnya di bulan Juli juga beberapa sekolah mulai tingkat TK, SD, SMP SMA, maupun perguruan tinggi akan memasuki tahun ajaran baru, sehingga komoditas transportasi, tarif sekolah memiliki kecenderungan untuk menjadi penyumbang inflasi di bulan Juli.
"Komoditas tarif sekolah juga cenderung terjadi pada ajaran baru (bulan Juli-September)," sebutnya.
Direktur Statistik Harga BPS RI menambahkan, untuk komoditas pangan pada Bulan Juli tahun 2018 lalu terjadi inflasi di telur ayam ras, daging ayam ras, bensin, tarif pulsa ponsel, sekolah dasar.
Kemudian untuk Bulan Juli 2019, komoditas yang memiliki andil inflasi di Indonesia adalah cabai merah, cabai rawit, emas perhiasan, sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama, dan sekolah dasar.
Untuk bulan Juli 2020, komoditas yang memiliki kenaikan harga terjadi pada emas perhiasan, telur ayam ras, rokok putih, tarif kendaraan roda empat online, sekolah dasar, serta ang kita antar kota.
Sedangkan Bulan Juli 2021, komoditas yang memiliki andil inflasi adalah cabai rawit, tomat, cabai merah, bawang merah, rokok kretek, sawi putih, pakcoy dan sebagainya.
Lalu komoditas yang memiliki andil inflasi pada Bulan Juli 2022 adalah cabai merah, tarif angkutan udara, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, rokok kretek.
"Bulan Juli ini kita mengalami libur panjang sekolah, sehingga komoditas yang terdampak faktor libur panjang karena kenaikan permintaan misalnya transportasi, makanan dan minuman jadi, juga menjadi faktor terjadinya inflasi," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)