
Provinsi Riau Gelar Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kota
PEKANBARU- Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Riau gelar penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting kabupaten/kota tahun 2023, di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Kamis (25/5/2023).
Agenda tahunan ini digelar dengan tujuan untuk mengukur tingkat kinerja akuntabilitas dan mengapresiasi kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting. Dilaksanakan selama dua hari (25-26 Mei 2023) dan diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se Provinsi Riau.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan bahwa penilaian kinerja yang dilaksanakan hari ini menjadi sangat penting sebagai hasil kinerja dari pembinaan dan pengawasan pemerintah dan komitmen kepada daerah dalam pencegahan stunting.
Disampaikan Gubernur Syamsuar, Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Riau adalah 17 persen, lebih baik dibanding tahun 2021 sebesar 22,3 persen.
"Berdasarkan skema perhitungan target nasional, untuk mencapai angka 14 persen ditahun 2024, maka pencapaian Riau dengan skenario intervensi telah memenuhi untuk mencapai target tersebut," ujar Gubernur Syamsuar.
Stunting, kata Gubri, merupakan ancaman terhadap kualitas hidup, produktivitas, dan daya saing terhadap pembangunan sumber daya manusia, sebagai dampak dari terganggunya pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang. Oleh karena itulah, stunting menjadi isu prioritas pemerintah Provinsi Riau.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau, Emri Juli Harnis mengatakan bahwa penilaian kinerja yang dilaksanakan tersebut penting dilakukan sebagai upaya bersama dalam menurunkan angka stunting di Bumi Lancang Kuning.
Dijelaskan Emri, prevalensi stunting di Provinsi Riau sudah memberikan hasil yang diharapkan, meskipun belum sampai pada target yang ditetapkan pemerintah yakni 14 persen di akhir tahun 2024.
"Tahun 2022 prevalensi stunting Provinsi Riau turun menjadi 17,0 persen dari sebelumnya 22,3 persen pada tahun 2021, dan Riau dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan," pungkas Emri.
(Mediacenter Riau/nv)