
Avsec Bandara SSK II Pekanbaru Amankan 823 Butir Ekstasi
PEKANBARU - Petugas Avsec dan Satpom Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru mengamankan 823 butir ekstasi dikemas kotak kardus merk Ketan Talam Durian.
Hal ini terungkap saat Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau Brigjen Robinson DP Siregar memimpin pemusnahan di kantornya, Selasa (23/5).
Kabid Pemberantasan BNNP Riau Kombes Berliando mengatakan, setelah mendapat laporan paket mencurigakan pihaknya berhasil mengamankan FP, selaku pengirim ratusan butir ekstasi tersebut.
Berliando menjelaskan, kronologis FP diamankan berawal dari koordinasi yang dilakukan petugas pengamanan Bandara SKK II setelah menemukan paket mencurigakan diduga ekstasi, Selasa (9/5) pagi sekitar pukul 8.15 WIB.
Selanjutnya, tim BNNP Riau datang meninjau paket tersebut dan mengetahui berasal dari jasa pengiriman Lion Parcel.
"Paket itu awalnya terdeteksi alat X-ray bandara yang diduga berisikan narkotika dan isinya ratusan butir ekstasi," jelas Berliando.
Hasil pengecekan didalam kotak tersebut ditemukan sebuah kotak kue merk Chiffon Cake warna hijau berisikan sebuah plastik warna hitam yang dibalut lakban warna hitam.
Adapun isi bungkusan plastik itu ada 8 plastik klep bening les merah berukuran sedang.
Masing-masing plastik berisikan 100 butir diduga narkotika jenis pil extacy merk Y warna merah muda, satu plastik warna bening les merah ukuran kecil.
Di dalam paket tersebut berisikan 15 butir yang diduga narkotika jenis pil extacy merk Y warna merah muda. Lalu, 8 butir diduga pil extacy merk chanel warna cokelat muda.
"Totalnya pil diduga ekstasi yang diamankan berjumlah 823 butir," kata Berliando.
Melalui alamat pengirim paket tersebut, tim BNNP bergerak ke Kantor Lion Parcel di Jalan Rajawali Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
"FP kami amankan siang nya saat berada di dekat kantor Lion Parcel karena sedang memantau apakah paket sudah dikirim," jelas Berliando.
Kepala BNNP Riau bersaman petugas lainnya melakukan pemusnahan 785 butir ekstasi, dengan cara diblender dan dicampur cairan anti nyamuk.
"Sisanya 23 butir sengaja kami sisihkan untuk bukti dipersidangan," kata Berliando, total barang bukti berkurang 23 butir.
(Mediacenter Riau/hb)