Halalbihalal Tradisi di Indonesia, Ini Asal-usulnya
PEKANBARU - Halalbihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia. Istilah halalbihalal pertama kali diperkenalkan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948.
KH Wahab merupakan seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. Dia memperkenalkan istilah halalbihalal pada Presiden Soekarno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution saat menghadari halalbihalal. Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Indragiri Hulu (IKA-Inhu) di Rumah Makan Khas Melayu Pekanbaru, Minggu (14/5/2023).
"Keadaan saat itu mengakibatkan para elit politik enggan untuk duduk satu meja. Oleh karena itu, Soekarno memberikan arahan untuk mengumpulkan para elit politik yang ada di Indonesia. Kemudian, saat itu dipanggil KH. Abdul Wahab sebagai tokoh agama yang cukup dikenal pada masanya," ucap Wagubri.
Datuk Seri Timbalan Setia Amanah itu menerangkan, Soekarno meminta untuk diadakan suatu pertemuan. Lalu, pertemuan tersebut dinamai dengan istilah halalbihalal.
Dikatakan, bahwa pertengkaran adalah perbuatan dosa dan dosa itu haram. Oleh karenanya, untuk menghalalkan dan mensucikannya dibuatlah halalbihalal.
"Sejak saat itu dikenal istilah halalbihalal dan dilakukan setelah kita melaksanakan hari raya Idulfitri," ungkapnya.
Dilansir dari berbagai sumber, istilah halalbihalal tidak bisa diartikan secara harfiah dan satu persatu antara halal, bi, dan halal.
Kata halal berasal dari halla yang dalam bahasa Arab memiliki tiga makna, yaitu halla al-habl (benang kusut terurai kembali), halla al-maa' (air keruh diendapkan), dan halla as-syai (halal sesuatu).
Kata Halalbihalal bahkan sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, Halalbihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Tradisi ini biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.
Halalbihalal kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama. Hingga kini Halalbihalal menjadi tradisi di Indonesia.
(Mediacenter Riau/Alw)