Dihadapan Empat Menteri, Gubri Perjuangkan Pembangunan Infrastruktur Pulau Terluar Di Riau
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau komit untuk meningkatkan dan membenahi pembangunan di pulau-pulau terluar yang ada di Provinsi Riau. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kamis (17/9/2020) mengatakan akan mengusulkan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah perbatasan negara dan pulau terluar yang ada di Provinsi Riau ke Pemerintah Pusat.
Usulan tersebut bahkan secara langsung disampaikan Gubri Syamsuar ke sejumlah menteri kabinet Jokowi. Setidaknya ada empat menteri yang secara langsung mendengarkan usulan tersebut. Diantaranya Menteri Polhukam Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Kominfo Johny G Plate.
Usulan tersebut disampaikan Gubri Syamsuar lewat Webinar Nasional dengan tema Mengelola Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Menuju Indonesia Maju, Kamis (17/9/2020).
Gubri menyebutkan, pihaknya sudah mempersiapkan usulan-usulan agar daerah perbatasan dan pulau terluar di Riau juga mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat terutama yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, dermaga dan jaringan internet.
Ia mencontohkan salah satu keadaan pulau terluar di Riau yakni Pulau Rupat. Sebagai kawasan strategis dalam pariwisata nasional yang mana perencanaan pembangunan pariwisata ini sudah terintegrasi dengan pembangunan pariwisata nasional.
"Kami berharap agar pemerintah pusat bisa membantu infrastruktur yang belum selesai saat ini di Provinsi Riau," ujarnya.
Selain akan mengusulkan pembanguan infrastruktur di daerah kawasan perbatasan, orang nomor satu di Riau itu juga akan mengajukan pembangunan sentra perikanan.
"Kami juga mengusulkan adanya pembangunan sentra perikanan di daerah Riau," katanya.
Dengan pengusulkan sentra perikanan, ia berharap agar hasil perikanan di Riau bisa dipantau langsung oleh Pemerintah Pusat melalui Kemeterian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.
"Saat ini sektor perikanan di Riau juga banyak dimanfaatkan oleh nelayan-nelayan dan pengusaha dari negara tetangga yakni Malaysia," ujarnya. (MCR/SA).