
Renungan Ramadan, Wagubri Ajak Masyarakat Muslim Evaluasi Diri Pada 10 Hari Pertama
KAMPAR- Evaluasi diri pada fase 10 hari pertama Ramadan dipandang perlu untuk dilakukan, sebab itu bisa menjadi pelecut dalam diri untuk meningkatkan ketaqwaan pada fase berikutnya.
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan pada fase 10 hari pertama Ramadan yang jatuh padah hari ini, Sabtu (1/4/2023) sudah berapa banyak amal ibadah yang telah dilakukan, hingga sudah sejauh mana Ramadan ke 10 tersebut dimanfaatkan dalam hal kebaikan untuk mendapatkan pahala dan ampunan Allah SWT.
Itu diungkapkan Wagubri saat melakukan GSSB ke 117 ke Masjid Al-Muhsinin, Desa Koto Masjid XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, yang bertepatan dengan hari ke 10 Ramadan.
Dirinya dan tidak sedikit umat Islam diberikan nikmat sehat dan kesempatan oleh Allah, kepada jamaah Masjid Al-Muhsinin Wagubri bertanya, apakah nikmat sehat dan kesempatan tersebut sudah dimanfaatkan?
Untuk itu, kepada seluruh masyarakat Islam di Provinsi Riau, Edy Nasution mengajak agar merenungi diri untuk lebih meningkatkan syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan.
"Kita masih Allah berikan nikmat sehat dan kesempatan, yakni sehat untuk beribadah dan memiliki kesempatan untuk ke masjid subuh ini dan bertemu dengan Ramadan di tahun ini. Namun nikmat sehat dan sempat itu tidak kita manfaatkan untuk beribadah kepada Allah.Ini sesuatu yang seharusnya jadi renungan kita," jelasnya.
Pada hari ke 10 Ramadan, menurut Wagubri, tidak sedikit umat Islam yang juga ingin mendapatkan nikmat sehat dan kesempatan hanya untuk beribadah kepada Sang Penciptanya.
Namun, pada banyak kalangan, nikmat tersebut tidak dimanfaatkan bahkan hanya seperti angin lalu saja. Untuk itu, ia mengajak agar nikmat yang telah diberikan Allah dapat disyukuri dan dimanfaatkan.
"Pada hari ke 10 Ramadan ini, yang artinya sudah 10 kali juga Allah berikan kesempatan kepada kita, yang mana tidak semua orang mendapatkannya. Kita sering bersama-sama berdoa untuk diberkati pada bulan Rajab dan Sya'ban, serta dipajangkan umur sampai ke Ramadan. Sedangkan yang lain juga berdoa demikian, tetapi tidak Allah sampaikan doanya. Setelah doa kita dikabulkan, apakah akan menjadi sia-sia saja ?. Tentu tidak," terang Wagubri.
Jika rasa syukur tidak ada dalam diri dan tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan, menurut Edy Nasution, sebanyak apapun kesempatan yang diberikan Allah untuk bertemu dengan Ramadan, hasilnya akan sia-sia.
(Mediacenter Riau/nv)