
Cegah Angka Kematian, Ibu Hamil Diminta Cek Kehamilan Minimal 6 Kali
PEKANBARU - Untuk mencegah Angka Kematian Ibu (AKI), terutama pada ibu hamil. Pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi se Indonesia melaksanakan kegiatan pencanangan gerakan nasional bumil sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin mengatakan, pencanangan gerakan nasional bumil sehat secara serentak ini dalam rangka mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan, serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya penurunan kematian ibu dan pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan.
"Gerakan bumil sehat ini sebagai penguatan pelayanan rutin, untuk meningkatkan awareness masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu hamil juga awareness tenaga kesehatan dalam memberi pelayanan sesuai standar," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan hasil review capaian indikator sasaran RPJMN bidang kesehatan yang dilakukan Bappenas, diperkirakan bahwa indikator AKI dan stunting belum mencapai target yang ditentukan.
"Target AKI di tahun 2024 mencapai 183 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Angka ini masih sangat jauh dari kondisi saat ini 305 per 100.000 KH, demikian juga dengan perkiraan prevalensi balita stunting di tahun 2024 dengan target 14 persen, masih jauh dari kondisi saat ini 24,4 persen. Salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada kematian ibu dan stunting adalah anemia pada ibu hamil," sebutnya.
Disebutkannya, Pemerintah Provinsi Riau sangat mendukung upaya dari program gerakan nasional bumil sehat. Kegiatan ini melibatkan Kementerian/Lembaga di tingkat pusat dan daerah, swasta, organisasi profesi, organisasi masyarakat, serta seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil, sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini.
"Dengan lokus kegiatan launching gerakan nasional bumil sehat di wilayah masing-masing untuk memberikan dukungan/motivasi kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali, konsumsi tablet tambah darah setiap hari selama masa kehamilan, penuhi gizi seimbang, mengikuti kelas ibu hamil dan melakukan persalinan di fasiltas pelayanan kesehatan," sebutnya.
"Kami menghimbau agar kolaborasi ini tetap dapat dilanjutkan. Kami menghimbau gerakan bumil sehat selanjutnya dilaksanakan secara rutin setiap bulan untuk memperkuat pelayanan harian. Semoga yang dilakukan memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya dalam rangka penurunan stunting dan pencegahan angka kematian ibu," sambungnya.
(Mediacenter Riau/ms)