
Dibalik Bersihnya Jalanan Diponegoro, Ada Sosok Ibu yang Tangguh
PEKANBARU - Kondisi Jalan Diponegoro yang berada di pusat Kota Pekanbaru terlihat rapi dan bersih pada setiap harinya. Tidak ada sampah berserakan di jalan itu, kondisi ini tentunya berkat petugas kebersihan yang saban hari bekerja menjaga kebersihan kota.
Petugas kebersihan di jalan protokol tersebut, bukan hanya dari kalangan kaum adam saja. Namun, juga ada sosok kaum hawa yang setiap hari membersihkan sampah di ruas jalan itu.
Seperti Ibu Dewi, perempuan yang berusia 39 tahun. Dia harus bekerja menjadi petugas jebersihan di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru. Dirinya telah mengemban amanah sejak setahun lebih untuk membersihkan kawasan Jalan Diponegoro.
“Saya menjadi petugas kebersihan di sini sudah setahun lebih. Dari pekerjaaan ini juga untuk membesarkan kedua anak-anak saya. Karena suami sudah tidak ada lagi,” ucap Dewi kepada Media Center Riau, Rabu (21/12/2022) sore.
Dijelaskan Dewi, walaupun memiliki pekerjaan yang menguras tenaga dan waktu, namun ia tetap bisa mengatur waktu untuk mengurus anak-anaknya. Hal itu lantaran dia sadar, bahwa seorang anak pasti butuh perhatian dari sosok ibu.
Lebih lanjut, Dewi menceritakan, ia memiliki dia buah hati. Anak pertamanya masih berusia 10 tahun, sedangkan anak kedua Dewi umurnya 8 tahun.
“Ya membagi waktu kepada anak-anak ya tergantung ke diri kita, bagaimana anak bisa sekolah, anak bisa makan, caranya ya seperti inilah mulai dari pagi itu saya siapkan dulu makanan anak-anak, setelah itu antar anak,” jelasnya.
“Barulah kita disaat malam hari juga sempatkan waktu untuk mengulang pembelajarannya,” lanjut Dewi.
Untuk dunia pendidikan, Dewi mengaku harus bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai selesai. Walaupun dengan keadaannya harus smenjadi tulang punggung keluarga.
“Saya ingin anak saya lebih [berhasil] dari saya. Kepinginnya itu, anak saya sampai ke kuliah. Tapi ya saat ini mulai terasa susah juga ya, karena ada saja uang pengeluarannya,” terangnya.
Kendati demikian, Dewi tetap optimistis untuk memberikan pendidikan formal kepada buah hatinya. Dia berharap, suatu saat nanti anaknya bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah dalam bentuk program beasiswa.
“Cuman saya harus optimis lah harus bisa sekolahkan anak-anak saya setinggi-tingginya. Dan semoga juga adalah bantuan dari pemerintah untuk anak saya bisa kuliah nantinya.” harapnya
Berbagai suka duka dikisahkan Dewi dalam menjalani pekerjaannya. Dia kadang jengkel, melihat sejumlah warga yang membuang sampah sembarangan. Apalagi setelah jalan tersebut telah dibersihkan.
Bahkan, dia pernah menjumpai ada sejumlah warga yang tidak bisa menjaga kotoran hewan peliharaan lyang dibawanya. “Maaf kata ya ada masyarakat-masyarakat yang pagi itu jalan kaki membawa hewan peliharaannya, dan BAB (hewan) nya itu ada yang berserakan. Ya kita juga membersihkannya," pungkasnya.
Dewi merupakan Ibu yang tangguh. Ia dianggap mampu menjadi sumber daya potensial dalam pembangunan dan berbagai lini kehidupan. Mencerminkan semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Perempuan adalah motor penggerak keberhasilan pembangunan saat ini dan mendatang.
(Mediacenter Riau/bib)