
Begini Keseruan Gematra Riau di Alam Mayang
PEKANBARU - Asisten 1 Setdaprov Riau, Masrul Kasmy bersama Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) pusat, Seto Mulyadi ikut bermain bersama anak dalam Gerakan Permainan Anak Tradisional (Gematra).
Tidak hanya menonton, Masrul dan Kak Seto berpartisipasi langsung untuk bermain bersama anak-anak dan juga menari dan bernyanyi bersama peserta.
Masrul dan Kak Seto tampak antusias dan tidak kalah semangatnya dengan anak-anak dalam mengikuti permainan daerah yang diselenggarakan.
Kak Seto menjelaskan, dunianya anak itu adalah dunia bermain yang mampu mendukung perkembangan anak yaitu, permainan fisik seperti berlari, melompat, kejar kejaran, memanjat. Dan aspek ini dipenuhi oleh permainan tradisional yang ada di indonesia, hal Ini yang harus digali, ditumbuhkan dan dipelihara.
"Permainan tradisional juga sisi penting untuk perkembangan jiwa anak, maka ini sangat kami apresiasi, kami dukung," ucapnya.
Selanjutnya, Seto Mulyadi mengatakan, setelah didukung oleh Gubernur Riau, nantinya Gematra juga dapat didukung oleh Bupati, Camat, Lurah juga Rt/Rw, sehingga anak tidak memiliki ketergantungan yang berlebihan terhadap gawai.
"Maka dari itu, kami juga berupaya mengingatkan kepada Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim untuk mengintruksikan agar memasukkan permainan tradisional ini ke dalam muatan lokal," ujar kak Seto.
Dalam kesempatan ini, kak Seto berpesan bahwa orang tua harus mampu menjadi sahabat anak, ikut bermain bersama anak. Menjadi orang tua yang mengajak anak untuk berdiskusi, berdialog, dan bermusyawarah.
"Orang tua harus mampu membangun suasana yang hangat dengan anak, bukan menjadi ayah dan bunda yang hanya bisa memberikan perintah. Jika ini diaplikasikan maka anak anak akan terlindungi dari kemungkinan tingkat kekerasan dan akhirnya anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal," jelas Kak Seto.
Dia menambahkan, berikan kekuatan cinta kepada anak dan senjata yang ampuh adalah senyuman. Dalam menghadapi anak orangtua harus mampu mengendalikan emosinya.
"Jangan mudah marah, jangan cemberut, berikan anak itu senyuman artinya dalam menghadapi setiap masalah jangan mudah tersulut emosi," katanya.
Dijelaskan dia, anak-anak penuh dinamika, anak anak akan terbawa dengan reaksi yang diikuti oleh orang tua, karena anak adalah peniru yang terbaik di dunia.
"Jika sikap ini sudah diaplikasikan orang tua, maka bisa tidak ada lagi yang namanya perundungan, karena anak akan menirukan sikap ramah yang mereka tiru dari orang tuanya," tandasnya.
(CR3)