DPRD Riau Sebut Dua Kriteria Yang Harus Dipenuhi Sebelum PSBB
PEKANBARU - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Arnita Sari menyampaikan bahwa terdapat dua kriteria yang harus dipenuhi pemerintah daerah sebelum Pelaksanaan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ia mengucapkan dua kriteria tersebut adalah konteks kesehatan dan konteks sosial. Dimana, dua poin ini menjadi sangat penting untuk segera dipenuhi sebelum berjalannya PSBB.
"Kita tahu angka pasien positif, Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Riau terus itu meningkat, itulah perlunya PSBB. Namun harus juga mempertimbangkan berbagai hal lainnya," katanya, saat dialog khusus bersama Rtv, Selasa (12/05/2020).
Arnita menuturkan, untuk skala konteks kesehatan, saat ini grafik di Provinsi Riau secara kumulatif meningkat tapi tidak terlalu tinggi, sedangkan angka kematian sudah sangat tinggi mencapai 107 orang persentasenya diatas 11,02%.
Sedangkan untuk konteks sosial, sebutnya, daerah yang berbatasan langsung dengan Riau sudah termasuk daerah terpapar Covid19, seperti di Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, bahkan negara tetangga Malaysia.
Anggota Komisi V DPRD Riau ini menekankan, perlu adanya pembatasan gerak orang-orang yang ada di daerah tersebut sehingga tidak menyebabkan penularan dari pihak lainnya.
"Konteks kesehatan itu perlu mempersiapkan sarana dan prasarana, APD, bad, rumah sakit atau gedung perawatan pasien, alat rapid test, PCR atau sebagainya, supaya tidak terjadi kekurangan. Untuk sosialnya, jika gerak masyarakat dibatasi maka bayarkan segera bantuan yang telah dianggarkan dan juga jaringan pengamanan harus diperketat," pungkasnya.
Dibahas masalah kesiapan PSBB di Riau, Arnita mengakui bahwa Riau sudah sangat siap karena tujuannya baik untuk memutus mata rantai virus Corona.
Namun, ia menyarankan agar pemerintah segera mempersiapkan segala sesuatu yang dianggap perlu dalam penerapan PSBB ini, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan dalam proses tersebut.
"Harus antisipasi segala kemungkinan yang terjadi termasuk kekurangan alat kesehatan," ungkapnya. (MCR/IP)