Wagubri Jelaskan Inflasi Riau Saat Rakorwil TPID Provinsi Se-Sumatera
PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution menjelaskan mengenai kondisi inflasi di Provinsi Riau di tengah pandemi virus Covid-19 ini.
Hal tersebut dikatakannya saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) wilayah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi se-Sumatera yang digelar melalui video conference (vidcon) di Balai Serindit Gedung Daerah Riau, Rabu (22/4/2020).
Ia menjelaskan, kondisi terkini inflasi Riau pada bulan Maret 2020 sebesar 2.61 persen, dan angka ini merupakan angka terendah riau sejak 10 tahun terakhir.
Yang mana, ungkap Edy, angka ini didapat dari komidtas pangan antara lain cabe merah bawang merah, telur ayam dan lainnya.
"Untuk saat ini Riau belum bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya karena masih memasok kebutuhan dari provinsi lain," terangnya.
Meski demikian, diungkapkan Edy, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau saat ini telah melakukan berbagai langkah sebagai tindak lanjut Rakorwil tahun lalu, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, mengoptimalkan sarana gudang gudang bulog agar bisa mencukupi ketersediaan pangan selama 10 bulan kedepan.
Kedua, upaya penguatan database yang terus dilakukan.
Ketiga, mengoptimalkan peran stabilitas pasar, saat ini Bulog terus melakukan operasi pasar di 12 kabupaten/kota untuk menstabilitas harga pangan di Provinsi Riau.
"Kami berharap, rakor ini menghasilkan kesepakatan bersama bagaimana pasokan tetap terjaga untuk wilayah riau dan provinsi lainnya di Sumatera," tutupnya.
Untuk diketahui, Rakor TPID Provinsi Se-Sumatera ini dipimpin oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diikuti 10 provinsi dan seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan dengan video conference. (MCR/Msa)