Relatif Baik Dalam Penanganan COVID-19, Menkeu RI: Ekonomi Mulai Sembuh
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) RI menyampaikan banyak yang belajar dari pandemi COVID-19. Akan tetapi jika dilihat hasil output dan outcomenya, Indonesia adalah negara yang dianggap relatif sangat baik dalam penanganan COVID-19, sehingga ekonomi mulai sembuh.
Ia menyebutkan, Presiden RI Joko Widodo, sampai seluruh menteri dan pimpinan daerah, kepala daerah, menteri dan lembaga sangat luar biasa menangani COVID-19, apalagi dengan geografis yang rumit dan Indonesia termasuk yang relatif baik.
"Indikator apa saja yang anda lihat, apakah dari sisi jumlah kasus, jumlah vaksinasi dan juga kemampuan kita untuk menangani dan merawat mereka yang terkena COVID-19 (relatif baik)," ujarnya.
Menkeu mengungkapkan, prestasi berikutnya Indonesia termasuk negara dari sedikit negara yang pada tahun 2021 lalu sudah bisa GDP ekonominya melewati masa pre-pandemi.
Ia menjelaskan, banyak negara-negara ASEAN, G20 atau negara-negara lain di luar itu bahkan sampai hari ini belum mencapai atau pulih ekonominya melewati kondisi pre-pandemi.
"Jadi itu adalah suatu prestasi dari bapak dan ibu sekalian yang menggunakan APBN sebagai instrumen penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi," ucapnya.
Sri Mulyani melanjutkan, prestasi Indonesia selanjutnya dalam penanganan COVID-19 adalah berhubungan dengan APBN dan APBD. Jelasnya, meskipun APBN/APBD digunakan untuk penanganan COVID-19, tapi tambahan utang negara dan defisit anggaran bisa terkendali dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Ia menjelaskan banyak negara-negara yang defisitnya double digit atau angka nya 10 sampai 15 persen dan bahkan ekonominya belum pulih. Akan tetapi Indonesia defisitnya tahun 2020 sebesar 6 persen, kemudian turun 4,7 persen dan diharapkan tahun ini akan turun lagi.
"Ini artinya kita menggunakan instrumen keuangan negara dan keuangan daerah secara hati-hati, proper dan bertanggung jawab, ujungnya terlihat di dalam prestasi hari ini oleh BPK banyak sekali K/L dan pemerintah daerah yang mendapatkan opini WTP dalam suasana tantangan yang luar biasa," tambahnya.
Menkeu RI mengatakan, dalam suasana krisis ini banyak alasan untuk menyelewengkan keuangan negara. Akan tetapi semua pimpinan K/L dan Pemda bisa menjaga keuangan negara secara akuntabel dan output outcome dan kinerjanya relatif menjadi baik.
"Ini terlihat kemiskinan mulai menurun lagi sesudah mengalami kenaikan karena pandemi, pengangguran menurun sekali lagi dan pertumbuhan ekonomi kita pulih luar biasa pada kuartal I dan kuartal ke II pada saat seluruh dunia mengalami perlemahan," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)