
BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lokal pada Sabtu Malam Hari Ini
PEKANBARU – Masyarakat Riau yang berencana menghabiskan waktu di luar rumah atau menikmati malam minggu (malming) bersama keluarga dan kerabat, diimbau untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca yang telah dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
Cuaca di Provinsi Riau pada Sabtu, 14 Juni 2025, secara umum diprakirakan akan cerah hingga cerah berawan sepanjang hari. Namun demikian, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena terdapat potensi hujan ringan bersifat lokal, terutama pada sore hingga malam hari.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yudhistira M., menjelaskan bahwa pagi hari akan diawali dengan kondisi udara kabur hingga cerah berawan. Kemudian pada siang hingga sore hari, cuaca masih relatif cerah, meskipun hujan ringan bersifat lokal diprakirakan dapat turun di sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Bengkalis, Pelalawan, dan Kota Dumai.
"Pada malam hari, langit diprediksi cerah berawan hingga berawan. Namun, hujan lokal juga berpotensi turun di sebagian wilayah Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Kuantan Singingi. Kami mengimbau masyarakat yang akan beraktivitas malam minggu di luar ruangan untuk tetap mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan hujan ringan," ujar Yudhistira.
Memasuki dini hari, cuaca kembali diperkirakan cerah berawan dengan kondisi udara kabur. Meski demikian, BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini untuk hari ini karena potensi cuaca ekstrem nihil.
Suhu udara di Riau diprediksi berada dalam kisaran 23,0 hingga 34,0 derajat Celsius, dengan kelembapan antara 53 hingga 99 persen. Arah angin akan bertiup dari Tenggara hingga Barat dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer per jam.
"Untuk kondisi perairan, tinggi gelombang laut di wilayah Provinsi Riau diperkirakan masih tergolong rendah, yakni antara 0,5 hingga 1,25 meter," jelasnya.
Selain prakiraan cuaca, BMKG juga mencatat kondisi titik panas (hotspot) yang tersebar di wilayah Sumatera hingga pukul 23.00 WIB. Total terdapat 103 titik panas yang terpantau dari citra satelit. Rinciannya adalah Aceh 5 titik, Bengkulu 4 titik, Jambi 13 titik, Lampung 1 titik, Sumatera Barat 9 titik, Sumatera Selatan 29 titik, Sumatera Utara 15 titik, Kepulauan Riau 2 titik, Bangka Belitung 12 titik, dan Provinsi Riau sebanyak 13 titik.
"Di Provinsi Riau, 13 hotspot tersebut tersebar di berbagai wilayah, yakni Kota Dumai terdapat 3 titik panas, Kabupaten Kuantan Singingi 1 titik, Kabupaten Pelalawan 1 titik, Kabupaten Rokan Hilir 1 titik, Kabupaten Rokan Hulu 5 titik, Kabupaten Indragiri Hilir 1 titik, dan Kabupaten Indragiri Hulu 1 titik," jelasnya.
Yudhistira menambahkan, keberadaan titik panas ini harus menjadi perhatian serius, khususnya dalam mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apapun, karena selain berbahaya, juga berisiko memperburuk kualitas udara," ujarnya.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memantau pembaruan informasi cuaca dan titik panas melalui kanal resmi BMKG, terutama bagi yang hendak bepergian atau beraktivitas di luar ruangan malam ini.
(Mediacenter Riau/bts)