
Penuhi Hak Anak! Imunisasi Lengkap Cegah Risiko Tengkes di Pekanbaru
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru gencar dalam menurunkan prevalensi tengkes atau stunting setiap tahunnya. Dimana tercatat pada periode Maret 2024, masih ada 221 anak yang berisiko.
Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pekanbaru Sulastri Agung menyebutkan pihaknya akan berupaya dalam menekan angka tersebut.
"Kita sangat konsen dan perhatian untuk bagaimana kasus ini dapat terus menurun setiap tahunnya. Karena kondisi ini sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya anak di masa depan," kata Sulastri Agung, Jumat (13/6/2025).
Salah satu hal yang dilakukan pihaknya, dikatakan Sulastri dengan memastikan fasilitas memadai pada posyandu di Kota Pekanbaru terhadap pemberian imunisasi dasar pada anak.
"Kita sangat mengharapkan penyerapan imunisasi dasar pada anak. Imunisasi itu penting dalam mendukung tumbuh kembang. Kalau imunisasinya cukup, InsyaAllah anak-anak juga cukup perkembangannya," ungkapnya.
Dirinya berharap, jajaran PKK dapat terus menggalakkan ibu muda ataupun ibu yang baru saja melahirkan agar membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan hak dalam pemenuhan hak terhadap imunisasi.
"Kita akan menggalakkan ibu ibu muda ataupun ibu yang baru selesai melahirkan mau membawa anak anaknya ke posyandu. Dimulai ddari imunisasi paling dasar. Kalau hal ini sudah dilakukan baru kita bisa mencari cara bagaimana membenahi angka stunting tersebut," sebutnya.
Sulastri menyebutkan juga akan terus berkoordinasi bersama kader dan tenaga medis posyandu untuk lebih perhatian terhadap kasus ini.
"Kita minta kader dan tenaga medis posyandu untuk konsen mengenai bagaimana anak-anak beresiko stunting terus dibina dan diberikan edukasi," sebutnya lagi.
Terlebih lagi, penyakit stunting juga berdampak pada hal lainnya. Salah satunya lebih rentan terhadap penyakit degeneratif.
"Kami juga mendapat informasi bahwa anak stunting itu juga beresiko ada penyakit bawaan. Mereka bisa saja beresiko terkena penyakit jantung, kanker dan diabetes. Meskipun itu kadarullah, namun kita tetap berupaya bagaimana anak-anak di Kota Pekanbaru ini sehat," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/ji)