
Kejahatan Digital Jadi Musuh Negara, Menkomdigi Ajak Lintas Sektor Perkuat Pertahanan Ruang Siber
PEKANBARU - Semakin berkembang zaman, aksi kejahatan tidak hanya terjadi di dunia nyata tetapi semakin marak dilakukan pada dunia maya. Kejahatan siber tersebut mencakup berbagai tindakan yang merugikan individu, organisasi, maupun negara.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengatakan bahwa ruang siber merupakan elemen penting dalam sistem pertahanan negara di era digital. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak dari berbagai sektor untuk bekerja sama dalam memperkuat ketahanan nasional di dunia maya.
“Ruang siber adalah jantung pertahanan baru bangsa. Menjaganya berarti menjaga masa depan Indonesia,” ucapnya saat melalukan kuliah umum di Lemhannas RI, Selasa (27/5).
Dijelaskan, satu diantara tantangan utama dalam ruang digital adalah penyebaran hoaks seperti misinformasi, disinformasi dan malinformasi. Lebih dari itu, menurutnya hoaks bukan lagi sekadar gangguan informasi, melainkan bisa menjadi alat yang membahayakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Hoaks bukan sekadar gangguan informasi, tapi bisa merusak ideologi, memperkeruh politik, dan menghancurkan kohesi sosial,” jelasnya.
Ia menyoroti ancaman serius dari serangan siber seperti ransomware dan kebocoran data. Meutya juga menekankan bahwa infrastruktur strategis negara, termasuk militer dan lembaga pemerintahan, menjadi sasaran empuk serangan siber. Oleh karena itu, penguatan sistem keamanan digital adalah keharusan, bukan pilihan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kementerian Komdigi telah menerbitkan sejumlah regulasi strategis seperti menerbitkan berbagai peraturan hingga Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional. Dengan begitu, ia menerangkan bahwa regulasi saja tidak cukup, tentu harus ada sinergitas dari seluruh pemangku kewenangan untuk menjadi penggerak edukasi literasi digital di berbagai sektor pemerintahan.
“Masyarakat perlu dipahamkan bahwa internet bisa jadi manfaat, bisa juga mudarat. Di sinilah pentingnya penyuluhan yang konsisten,” ujarnya.
Menkomdigi mengingatkan bahwa ancaman terhadap ruang maya kini sejajar dengan ancaman fisik. Oleh karena itu, literasi digital dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan informasi harus terus ditingkatkan.
“Mari kita jaga Indonesia, tidak hanya dari darat, laut, dan udara, tetapi juga dari ruang maya," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, menyatakan bahwa penguatan ruang siber merupakan elemen vital. Terlebih, dalam menjaga ketahanan nasional secara menyeluruh. “Ketahanan nasional tak akan kuat bila ruang sibernya rapuh." pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)