
APBN Riau Kembali Surplus Rp584,43 Miliar per April 2025: Bea Keluar Jadi Penopang Utama
PEKANBARU — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau merilis data terbaru perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Riau hingga 30 April 2025.
Kepala Kanwil DJPb Riau, Heni Kartikawati menyampaikan bahwa Riau kembali mencatatkan surplus APBN regional sebesar Rp584,43 miliar, menandai tren positif dalam kinerja fiskal daerah.
“Kinerja APBN di Riau menunjukkan kondisi yang sehat dengan tetap mencatatkan surplus, yang mencerminkan pengelolaan anggaran yang efisien serta dukungan dari sektor penerimaan negara yang kuat, khususnya dari bea keluar,” ungkap Heni, Sabtu (24/5/2025).
Sementara itu untuk pendapatan negara di Riau tercatat mencapai Rp8.936,98 miliar, mengalami lonjakan 57,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 (year-on-year/y-on-y). Lonjakan ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan drastis penerimaan Bea Keluar yang mencapai 1.097,48 persen (y-on-y).
Namun demikian, pendapatan pajak mengalami sedikit kontraksi sebesar 0,51 persen, terutama akibat penurunan pada Pajak Penghasilan (PPh).
Di sisi lain, penerimaan Bea Cukai terus menunjukkan performa impresif dengan capaian 200,66 persen dari target tahunan, yakni sebesar Rp3.838,02 miliar.
Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terealisasi sebesar Rp461,28 miliar, mengalami kontraksi sebesar 4,41 persen (y-on-y).
"Total belanja negara hingga akhir April 2025 mencapai Rp8.352,55 miliar, mengalami kontraksi 8,14 persen (y-on-y). Hal ini didorong oleh penurunan belanja Pemerintah Pusat sebesar 27,71 persen, seiring berkurangnya pagu anggaran dibanding tahun sebelumnya," jelasnya.
Namun, belanja transfer ke daerah mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan 0,28 persen (y-on-y), mencapai Rp6.374,96 miliar.
"Kontribusi besar datang dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 55,09 persen," urianya.
Heni juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjaga kinerja APBN Riau agar tetap seimbang dan responsif terhadap dinamika ekonomi regional.
"Kami berkomitmen untuk terus memastikan APBN berjalan optimal dalam mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi daerah. Surplus ini akan menjadi landasan untuk memperkuat belanja yang produktif dan efisien,” ujarnya.
DJPb Riau juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan fiskal dan optimalisasi penerimaan negara, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi global dan nasional.
(Mediacenter Riau/bts)