
Dorong Literasi Keuangan, OJK Riau Soroti Pentingnya Edukasi Berkelanjutan
PEKANBARU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau mengakui bahwa perlu upaya perluasan cakupan edukasi agar literasi dan inklusi keuangan masyarakat bisa terus tumbuh positif.
Menurut Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, sejauh ini OJK mencatat mencatat peningkatan signifikan dalam literasi dan inklusi keuangan nasional berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
Dia menyebut bahwa capaian ini menunjukkan keberhasilan berbagai program edukasi keuangan yang selama ini dijalankan. “Tingkat literasi keuangan nasional tahun ini mencapai 66,46 persen, naik dari 65,43 persen pada tahun 2024. Sementara inklusi keuangan meningkat lebih tajam, dari 75,02 persen menjadi 80,51 persen,” ungkap Triyoga, Jumat (23/5/2025).
Dirinya menilai, tren positif ini sebagai hasil nyata dari upaya OJK dan pihak terkait lainnya dalam mengedukasi masyarakat, baik melalui kegiatan langsung maupun pemanfaatan media informasi.
“Peningkatan ini merupakan bukti bahwa berbagai program edukasi yang dilakukan OJK mulai membuahkan hasil,” tegasnya.
Menurut Triyoga, masyarakat kini semakin memahami pentingnya produk dan layanan keuangan serta mulai menyusun perencanaan keuangan dengan lebih bijak. Hal ini menjadi pondasi penting dalam membangun kemandirian finansial masyarakat Indonesia ke depan.
OJK, lanjutnya, akan terus memperkuat strategi literasi keuangan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk generasi muda dan mahasiswa. Mereka dinilai sebagai ujung tombak yang bisa memperluas jangkauan edukasi hingga ke akar rumput.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen OJK dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Terlebih, tantangan ke depan semakin kompleks, seiring dengan berkembangnya digitalisasi dan dinamika ekonomi global.
Selanjutnya, Triyoga menegaskan, pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di tengah masyarakat. Menurutnya, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam mengedukasi publik terkait pengelolaan keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab.
“Dengan membekali mereka pengetahuan dan keterampilan literasi keuangan yang mumpuni, kami berharap mereka menjadi pionir dalam menyebarkan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak,” ujarnya.***
(Mediacenter Riau/mlb)