
Rapat Perdana BPP Daerah Istimewa Riau, Ini Pembahasannya
Pekanbaru - Berkaitan dengan usulan status daerah istimewa yang dilaungkan pemerintah pusat untuk daerah ini, pelbagai elemen masyarakat Riau mengucapkan terima kasih kepada Indonesia. Berbagai hal dipersiapkan untuk mewujudkan status itu.
Demikian salah satu isi rapat perdana Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR) di Pekanbaru, hari Sabtu (17/5). Rapat dipimpin Ketua BPP DIR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, dihadiri berbagai pimpinan organisasi seperti MUI Riau, DMDI, FPK, dan FKUB. Selain itu hadir Ketum MKA LAMR.
Perihal daerah istimewa Riau menyeruak dalam rapat antara Dirjen Otonomi Daerah dengan Kemendagri 27 April lalu. "Jadi kita bukan merebut, tapi dihidangkan setelah wacana itu lama digaungkan dari Riau ini, " kata salah seorang peserta rapat, Datuk Mardhiansyah.
Datuk Seri Taufik membenarkan hal tersebut. Makanya sekarang, berdasarkan usulan berbagai elemen, LAMR membentuk BPP DIR. Berbagai hal dipersiapkan seperti naskah akademis dan konsolidasi sesama. Secara nonformal, Gubernur dan Ketua DPRD Riau sudah dihubungi yang menanggapinya dengan positif.
Mereka senada menyatakan kelayakan Riau sebagai daerah istimewa. Kerajaan-kerajaan dan pemerintahan adat yang ada bergabung dengan RI yang sekaligus menyerahkan kekayaan pribadi dan kerajaan seperti ladang minyak. Satuan sistem ini masih terus hidup dengan berbagai dinamikanya yang membangun pradaban tersendiri di bawah label Melayu.
Badan pekerja yang dibentuk LAMR ini terdiri atas delapan bagian seperti hubungan antar daerah, lembaga, arsip, publikasi, selain tim naskah akademis. Dukungan telah mengalir seperti dari organisasi masyarakat, pemuda, dan mahasiswa.
(Mediacenter Riau/fik)