
Kepala Dinas Perpustakaan Riau Imbau Orang Tua Lebih Awasi Penggunaan Gadget pada Anak
PEKANBARU - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengimbau para orang tua untuk lebih aktif dalam mengawasi penggunaan gawai atau gadget pada anak-anak. Ia menegaskan pentingnya peran orang tua dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat sejak dini.
Dalam keterangannya, Mimi menyampaikan keprihatinannya atas maraknya kasus kecanduan gadget di kalangan anak-anak. Menurutnya, kondisi ini sering kali berakar dari kelalaian orang tua.
“Kita perlu melakukan pengawasan dan parenting kepada para orang tua, karena yang menyebabkan anak-anak terpapar perangkat digital ini ya orang tuanya juga,” katanya pada acara Talkshow Perempuan Dalam Karya yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi. Jum’at, (9/5/2025).
Ia juga menyoroti fenomena di mana tidak hanya anak-anak, tetapi para orang tua pun mulai menunjukkan gejala kecanduan gadget. Bahkan tidak sedikit orang tua yang turut kecanduan menggunakan gadget, termasuk saat berada di meja makan bersama keluarga.
“Kadang saya melihat ada orang tua yang tidak mau diganggu atau direpotkan oleh anaknya, jadi biar lebih mudah mereka memberikan gadget kepada anak tersebut, padahal penggunaannya harus ada kriteria usia yang perlu diperhatikan. Makannya perlu peranan orang tua untuk memberikan kebijakan kepada anaknya,” tegas Mimi.
Sebagai langkah nyata, Mimi menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Bunda Literasi Provinsi Riau untuk melakukan sosialisasi kepada para orang tua. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan literasi digital yang sehat di lingkungan keluarga.
“Namun suka tak suka, mau tak mau kita harus berkembang mengikuti kemajuan zaman. Maka dari itu kita akan berkolaborasi bersama Bunda Literasi untuk melakukan sosialisasi penggunaan literasi digital secara baik dan pintar. Sehingga tidak merusak anak-anak kita kedepan,” ujarnya.
Lebih lanjut, meskipun perkembangan literasi digital semakin pesat, Mimi menekankan bahwa masyarakat tidak boleh meninggalkan pentingnya literasi cetak. Ia menyebut bahwa membaca buku fisik tetap memiliki peran besar dalam membangun daya pikir, konsentrasi, dan imajinasi anak.
“Walaupun sekarang sudah ada literasi digital, tetapi kita jangan sampai meninggalkan literasi cetak,” tutup Mimi.
(Mediacenter Riau/wjh)