
LAMR Gelar Sembang-sembang Daerah Istimewa
PEKANBARU- Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau menggelar helat sembang-sebang daerah istimewa, Jumat petang (9/5/2025), di Balai Adat LAMR, Jalan Diponogoro, Pekanbaru.
Tampak hadir dalam sembang-sembang itu Ketua Umum (Ketum) Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, Sekum MKA LAMR Datuk Afrizal Alang. Sejumlah undangan dari tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, tokoh pemuda dan wanita Melayu, mahasiswa, para ormas Islam dan Melayu.
"Insya Allah perhelatan ini mendapat berkah karena kita bicara soal pemuliaan terhadap mahkluk Allah. Dalam pertemuan ini LAMR ingin curhat masalah masa depan daerah kita ini, menyusul adanya kabar Riau adalah salah satu dari 6 daerah istimewa yang diusulkan," ujar Datuk Seri Taufik dalam elu-eluannya.
Kabar Riau diusulkan sebagai daerah istimewa yang diperoleh Datuk Seri Taufik sejak tanggal 27 April 2025 itu, terus digemakan dengan memberi tau kepada ke sejumlah tokoh, termasuk gubernur Riau. "Soal usulan Riau daerah istimewa, harus kita laksanakan ini," kata ketua DPRD Riau merespon seperti ditirukan Datuk Seri Taufik.
Ini kerja berat dan besar, sambung Datuk Seri Taufik, karenanya perlu kerjasama semua pihak untuk mewujudkan Riau sebagai daerah istimewa. "Saya berharap kita semua mewakafkan diri untuk mewujudkan ini, dan saya rasa pemerintah juga tidak apriori," ungkap Datuk Seri Taufik.
Helat yang dipandu Datuk Afrizal Alang ini, diawalinya sembang dengan mengantar
kata setelah 25 tahun Kongres Rakyat Riau II, sekarang ada kabar menjadikan Riau sebagai daerah istimewa. "Karenanya kami minta pandangan dan usulan para datuk dan tuan-tuan untuk disampaikan dalam sembang ini," ucap Datuk Afrizal Alang.
Persebatian Kekerabatan Resam Kerajaan Indragiri (PKRKI) Raja Maizir Mit MBA, pada kesempatan itu mengatakan bahwa sebenarnya jika secara adminiatrasi Riau jadi daerah istimewa sudah terlambat, sebab sejak dari dulu Riau sudah istimewa di mata pemerintah pusat karena potensi alamnya. Seharusnya, dulu daerah ototira itu bukan di Batam tapi di Riau, tepatnya di Pulau Rupat karena berada di perairan lalulintas perdagangan padat kedua di dunia, Selat Melaka.
Dari Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) Fahkrunnas MA Jabar, sepakat bahwa semuanya harus kompak dalam mewujudkan Riau sebagai daerah istimewa. Dijelaskannya, bahwa kabar Riau daerah istimewa ini adalah rentetean dari perjuangan dari Kongres Rakyat Riau 1 dan Kongres Rakyat Riau 2. "Saat itu kita sempat ditawarkan daerah Otonomi Khusus (Otsus) dan sudah kita buat kajian ilmiahnya namun hilang Otsus hilang begitu saja dan sekarang muncul Riau sebagai daerah istimewa," ujar Fahkrunnas.
Diakhir sembang yang ditaja LAMR itu, semua pihak yang hadir memberi sumbang pikirnya bahwa semua pihak harus dilibatkan dan harus kompak, jika tidak kesempatan ini hilang begitu saja. Selain itu, juga diminta dibuat tim khusus Riau istimewa di bawah koordinator LAMR. "Insya Allah wacana Riau daerah istimewa ini akan kita gaungkan terus, dan sembang seperti ini kita lakukan setiap minggu," kata Datuk Afrizal Alang.
(Mediacenter Riau/fik)