
Komitmen Hapuskan TBC, Pemerintah Luncurkan Gerakan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis
JAKARTA - Sebagai wujud komitmen bersama dalam mengentaskan kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meluncurkan nasional gerakan bersama penguatan desa dan kelurahan siaga TBC.
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tersebut diikuti oleh pemerintah daerah se Indonesia secara virtual, disiarkan melalui YouTube Kemenkes, Jumat (9/6/25).
Untuk diketahui, gerakan bersama penguatan desa dan kelurahan siaga tuberkulosis merupakan sebuah gerakan penting dan bermakna yang menjadi bagian penting pencegahan TBC berbasis masyarakat.
Desa dan kelurahan cegah TBC adalah wilayah yang siap dan berkomitmen secara mandiri dalam pencegahan dan penanganan TBC demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan bebas dari TBC
Gerakan ini tidak hanya melibatkan desa dan kelurahan tapi berbagai sektor dan elemen masyarakat berperan penting untuk Bahumembahu dalam menemukan dan menamdpingi pasien TBC hingga sembuh.
Menkes menyebutkan gerakan bersama siaga TBC ini sejalan dengan amanat Perpres Momor 67 tahun 2021, sebagai landasan hukum penanganan TBC secara nasional.
Adapun tujuan dari penguatan desa dan kelurahan siaga TBC adalah memberdayakan masyarakat dan unsur kewilayahan secara aktif dan mandiri dalam mencegah, memeriksa dan mengobati TBC hingga tuntas.
"Melalui kegiatan ini mari kuatkan sinergi dan komitmen desa dan kelurahan serta multi sektor demi Indonesia bebas TBC,'' katanya.
Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, TBC itu penyakit yang sudah ada ribuan tahun dan TBC juga penyakit yang selama 100 tahun terkahir sudah membunuh satu milyar manusia.
Jelas dia, TBC menjadi salah satu penyakit yang paling banyak korbannya. Di Indonesia diestimasikan sayu juta orang terkena TBC setiap tahun, dan 125 ribu meninggal dunia.
Oleh karena itu, Menkes meminta dukungan dan kerja sama semua pihak untuk sama-sama melakukan gerakan siaga TBC di wilayahnya masing-masing, sehingga kasus TBC bisa segera di tracking dan diobati.
"Banyak orang terkena TBC tapi dia tidak tahu kalau terkena, mohon saya dibantu untuk menemukan orang yang terkena TBC ini. Segala macam alat dan pendeteksi sudah disalurkan ke puskesmas. Jika ketemu orang terkena TBC segera suruh minum obat. Ada obatnya, kalau minum obat bisa sembuh," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)