
Gubri Umumkan Tagline Baru Riau di Musrenbang 2026
PEKANBARU - Di penghujung sambutannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Provinsi Riau tahun 2026, Jumat (02/05/2026), Gubernur Riau Abdul Wahid menyebutkan, bahwa saat ini sudah ada tagline baru Riau.
''Kita juga sudah punya tagline baru yakni, Riau Rumah Rumpun Melayu, Merawat Tuah Menjaga Marwah, Takkan Melayu Hilang Di Bumi,'' kata Gubri Wahid dan disambut tepuk tangan bergemuruh dari hadirin undangan di antaranya pemanggku kepentingan, DPD RI, Anggota DPR RI, Mendagri, LAMR, Bupati se-Riau, dan undangan lainnya, di Balai Serindit, Gedung Daerah.
Seiring dengan tagline yang baru ini dan sudah mulai berlaku sejak Jumat tanggal 2 Mei 2025, bertepatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), maka setiap kegiatan sudah mengunakan tagline tersebut, dan bila menampilkan foto gubernur dan wakil gubernur maka foto yang berpakain Melayu.
Sejalan tagline tersebut, dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau yang dirumus dalam kebijakan pembangunan tahunan, maka berpedoman kepada Visi dan Misi Gubenur dan Wakil Gubenur Riau Tahun 2025-2029. Adapun rumusan itu, kata Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, Riau yang Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, Agamis dan Maju atau disingkat Riau Berdelau.
Gubri Wahid juga menjelaskan, bahwa untuk mewujudkan visi dimaksud maka dirumuskan tujuh misi. Pertama, membangun manusia yang sehat dan berkualitas melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata dan berkeadilan, serta keberpihakan pada disabilitas dan kelompok marjinal.
Kedua, sambung Gubri Wahid, meningkatkan perekonomian, daya saing dan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya secara optimal dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan. Selanjutnya, memperkuat infrastruktur yang handal guna kemudahan akses, pelayanan masyarakat dan perekonomian serta peningkatan konektifitas antarwilayah.
Keempat, memerangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan antar masyarakat dan antar wilayah serta menjaga keseimbangan dan pemerataan pembangunan. ''Kelima, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan berintegritas serta pelayanan publik yang berkualitas dengan dukungan aparatur yang kompeten dan profesional menuju world class government.
Sedangkan yang keenam, memperkuat riset dan inovasi serta kerjasama pembangunan guna akselerasi capaian pembangunan melalui Public Private Partnership, kerja sama antara daerah maupun kerja sama global. Ketujuh, mewujudkan kebudayaan Melayu sebagai alat pemersatu dan perwujudan nilai-nilai kearifan lokal serta mendorong kehidupan bermasyarakat yang kondusif, aman, nyaman dan adil untuk semua.
(Mediacenter Riau/fik)