Pengusaha Muda IT Pekanbaru Auto S2 Kebijakan Publik Biar Makin Gacor!
Pekanbaru – Anak muda Pekanbaru emang gercep! Buktinya, Usman Bahri, owner bisnis perbaikan komputer yang tech-savvy, nggak pakai lama langsung lanjut S2 Kebijakan Publik di Universitas Lancang Kuning (Unilak) setelah kelar S1. Pilihannya ini nunjukkin banget kalau anak zaman sekarang sadar, sukses di era digital nggak cuma soal coding atau hardware, tapi juga ngerti kebijakan!
Sebagai digital native sekaligus entrepreneur di dunia perkomputeran yang super dinamis, Usman paham betul kalau pemimpin masa depan harus multitasking. Bukan cuma jago ngoprek PC, tapi juga melek sama regulasi, market trend, dan gimana bisnisnya bisa kasih impact positif buat masyarakat luas, termasuk soal teknologi dan pelayanan publik.
"Saya ngerasa banget ilmu kebijakan publik ini bakal memebantu banget ngembangin bisnis," celetuk Usman, relate banget kan sama anak muda yang pengen grow?
Rektor Unilak, Prof Dr Junaidi, salute abis sama langkah Usman. Menurut beliau, semangat Usman ini ngebuktiin kalau pendidikan tinggi itu makin relevan buat para profesional muda yang pengen level up.
"Program Magister Kebijakan Publik kita memang dirancang biar anak-anak muda kayak Usman ini ngerti banget seluk beluk kebijakan, biar bisa diterapkan di dunia usaha atau pemerintahan," jelas Prof Junaidi, kepada Media Center Riau, Jumat (2/5).
Buat kalian para young professional yang ingin seperti Usman, Program S2 Kebijakan Publik Unilak buka kelas malem yang fleksibel! Biaya pendaftarannya cuma 700 ribu, dan total kuliah 4 semester sekitar 37 jutaan.
Investasi worth it buat masa depan karirmu! Kurikulumnya up-to-date dan dosennya expert di bidangnya. Jadi, nggak cuma dapet gelar, tapi juga skill dan networking kece!
"Kami melihat antusiasme mahasiswa seperti Usman ini sebagai contoh nyata bahwa pendidikan tinggi semakin diminati oleh kalangan profesional. Program Magister Kebijakan Publik memang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang proses kebijakan yang aplikatif, baik di sektor pemerintahan maupun swasta,” pungkas Prof Junaidi.
(Mediacenter Riau/MC Riau)