
Dalang Collection, Salah Satu Inovasi Limbah Jadi Rupiah
PEKANBARU – Sampah plastik masih menjadi masalah besar di Indonesia, termasuk di Kota Pekanbaru. Sampah jenis ini memberikan ancaman serius terhadap lingkungan karena jumlahnya terus bertambah setiap hari.
Namun, Soffia Seffe, pemilik Bank Sampah Dalang Collection, telah menemukan cara kreatif untuk mengatasi masalah ini dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang-barang bermanfaat. Dalang Collection, yang berdiri sejak 2007, telah menjadi pusat pelatihan daur ulang sampah plastik. Bank Sampah Dalang Collection berlokasi di Jalan Gajah, Kelurahan Bambu Kuning, dan Rumah Pintar Dalang Collection berada di Kelurahan Industri Tenayan Raya, Pekanbaru.
Nama “Dalang Collection” sendiri diambil dengan mengandung filosofi mendalam yakni daur ulang, inisiatif ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah, yang sebelumnya dianggap tidak berharga, menjadi aset yang memiliki nilai ekonomi.
Soffia Seffen, yang juga bekerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Seksi Limbah Domestik, telah menyulap limbah plastik menjadi berbagai produk seperti tas, keranjang, dompet, sepatu, sandal, kotak pensil, baju, dan karpet. Produk-produk kreatif ini bahkan berhasil merambah pasar ekspor karena keunikannya.
"Bank Sampah adalah strategi untuk mengajak masyarakat mengolah, menabung, bahkan berkarya dari sampah. Biasanya sampah hanya dibuang atau diberikan ke pemulung," ujar Soffia di Dalang Collection, Jalan Gajah, Tenayan Raya Pekanbaru, Selasa (22/4/2025).
Melalui Dalang Collection, Soffia mengajak masyarakat untuk melihat potensi sampah sebagai peluang yang berkelanjutan. Inovasi ini awalnya mengalami tantangan besar. Pada masa awal, Soffia harus bekerja keras untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat pengelolaan sampah. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga yang tertarik untuk bergabung dan merasakan manfaat ekonomi dari bank sampah tersebut.
Saat ini, Dalang Collection telah memiliki dua pusat pelatihan, yakni Bank Sampah Dalang Collection di Jalan Gajah dan Rumah Pintar di Kelurahan Industri Tenayan Raya, Pekanbaru. “Kegiatan ini merupakan refleksi dari kebutuhan kolaborasi dengan masyarakat, sebab tanpa keterlibatan mereka, pengelolaan sampah tak akan maksimal,” jelas Soffia.
Baginya, Dalang Collection bukan sekadar pekerjaan, melainkan tanggung jawab sosial dalam menciptakan lingkungan yang bersih untuk generasi mendatang.
Sementara itu, Dalang Collection turut mendukung visi Provinsi Riau dalam keinginan mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2045, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan bahwa TPA tidak akan lagi menjadi solusi utama dalam pengelolaan sampah. Mulai dari rumah tangga, sampah akan dikelola di hulu untuk mengurangi emisi gas metana yang berbahaya.
“TPA tidak akan dibangun lagi pada 2030 untuk menekan emisi gas metana. Ini artinya, kita harus mulai dari hulu, bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola sampah sejak awal,” jelas Soffia.
Melalui Dalang Collection, ia memberikan contoh konkret tentang peran yang bisa diambil oleh masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Dalang Collection bukan sekadar pusat daur ulang, melainkan ruang untuk membuka peluang ekonomi baru.
Warga yang terlibat di dalamnya memperoleh keterampilan daur ulang, mendapati tambahan penghasilan, serta kebanggaan dalam berkontribusi terhadap lingkungan. “Saya sebagai bagian dari pemerintah merasa bertanggung jawab untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dengan benar,” ungkapnya.
Harapannya inisiatif seperti Dalang Collection, dapat terus berkembang dan menginspirasi banyak masyarakat untuk mengambil peran dalam mengurangi dampak negatif sampah plastik. Sehingga berpotensi dalam menjadi model bagi kota-kota di Indonesia.
"Dengan semakin banyaknya komunitas yang terlibat dalam gerakan pengelolaan sampah, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik dan menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan. Mari kita jadikan sampah sebagai peluang, bukan lagi beban,” tutup Soffia.
Dengan karya-karya yang dihasilkan oleh Dalang Collection, mereka membuktikan bahwa sampah dapat menjadi sumber penghidupan, kebanggaan, dan inspirasi yang tidak mengenal batas negara.
(Mediacenter Riau/nb)