
Dosen Unilak Lolos Program Kerja Sama Penelitian Internasional Indonesia-Prancis
Pekanbaru - Universitas Lancang Kuning (Unilak) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini, salah seorang dosen berprestasi dari Fakultas Pertanian Unilak, Dr. Indra Purnama, M.Sc, berhasil lolos dalam seleksi proposal penelitian untuk Program Kerja Sama Indonesia–Prancis, yang dikenal dengan nama PHC-Nusantara tahun 2025.
Dr. Indra Purnama mengangkat judul penelitian yang inovatif dan relevan dengan isu pertanian berkelanjutan, yaitu "Development of Alginate Nanoparticle Based Wood Vinegar Formulation for Sustainable Pest Control in Agricultural System". Penelitian ini berfokus pada pengembangan formulasi pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan berbasis nano teknologi.
Keberhasilan Dr. Indra Purnama dalam meraih hibah penelitian internasional ini mendapatkan apresiasi tinggi dari pimpinan Universitas Lancang Kuning. Wakil Rektor I Unilak, Dr. Zamzami, S.Kom., M.Kom, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang luar biasa tersebut.
"Ini membuktikan bahwa dosen-dosen Unilak memiliki kualitas dan daya saing yang sangat baik, bahkan mampu berkompetisi di tingkat internasional," ujar Dr. Zamzami.
Beliau juga menegaskan bahwa pihak universitas akan memberikan dukungan penuh terhadap setiap langkah yang diambil dalam pengembangan riset dan kolaborasi global yang dilakukan oleh para dosen.
Program PHC-Nusantara sendiri merupakan inisiatif strategis yang terjalin antara pemerintah Indonesia dan Prancis. Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, termasuk pertanian yang menjadi fokus penelitian Dr. Indra Purnama.
Dengan lolosnya proposal penelitian Dr. Indra Purnama, Universitas Lancang Kuning semakin memperkuat kiprahnya di tingkat internasional, khususnya dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan pertanian berkelanjutan yang menjadi isu global saat ini.
Dr. Zamzami menambahkan, ke depan, penelitian yang akan dilakukan oleh Dr. Indra Purnama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap inovasi dalam metode pengendalian hama yang lebih efektif dan tentunya lebih ramah lingkungan. Selain itu, keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dosen dan peneliti muda lainnya di Unilak untuk terus berprestasi.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Lancang Kuning, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian, serta mempererat kerja sama riset antara Indonesia dan Prancis.
(Mediacenter Riau/jep)