
Irjen Iqbal Tepung Tawari Irjen Pol Herry Heryawan Sebagai Kapolda Riau
Pekanbaru- Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar acara penyambutan Kapolda Riau, Irjen Pol Dr Herry Heryawan, Senin (17/3). Meskipun hujan, acara yang digelar dengan penuh khidmat ini tetap berlangsung dengan lancar.
Ratusan anggota kepolisian dari bintara hingga perwira berbaris rapi membentuk barisan menyambut kedatangan Kapolda beserta istri. Pagar hidup ini membentang dari pintu gerbang utama hingga ke lobi Mapolda Riau sebagai simbol penghormatan dan penyambutan atas kehadiran Kapolda Riau.
Dalam acara tersebut, Kapolda Riau yang lama, Irjen Pol Mohammad Iqbal, beserta istri, turut berperan dalam prosesi simbolis, yakni mengalungkan bunga kepada Irjen Pol Dr Herry Heryawan sebagai tanda peralihan kepemimpinan yang penuh makna.
Acara penyambutan ini juga diwarnai dengan tradisi khas masyarakat Melayu, yaitu tepuk tepung tawar, yang dilakukan di lobi Mapolda Riau.
Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan penghormatan terhadap tamu penting, serta doa agar perjalanan tugas dan kepemimpinan yang baru senantiasa mendapat keberkahan.
Prosesi tepuk tepung tawar ini dipimpin oleh Said Amir Hamzah dari Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Dilanjutkan doleh Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Riau, Syahlan, serta Ketua Pengadilan Agama.
Dalam sambutannya, Irjen Iqbal mengungkapkan bahwa tugas sebagai pemimpin institusi kepolisian bukanlah perkara mudah.
"Spektrum tugas sangat luas dan menurut saya tidak sederhana. Saya hari ini dapat berdiri di sini melepas jabatan, dan kemarin secara resmi dilakukan serah terima jabatan yang diambil langsung oleh Bapak Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan diserahkan kepada Bapak Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heriawan," kata mantan Iqbal yang dengan penuh rasa syukur mengenang perjalanan tiga tahun kepemimpinannya.
Iqbal juga menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama ini. Ia menegaskan, kesuksesan dan keberhasilan dalam menjalankan tugas tidak bisa dicapai sendirian.
“Saya tidak bisa survive, tidak bisa stabil, tidak mungkin tanpa dukungan dari seluruh rekan-rekan. Dari hal yang paling bawah, mulai dari pelaksana di lapangan, seluruh anggota, seluruh personil Polda Riau, PHL, PNS, tamtama, Bintara, perwira pertama, hingga lapisan pimpinan,” ujarnya.
Berkat dukungan ini, Iqbal merasa bahwa upaya kolaborasi yang dilakukan bersama seluruh stakeholder berjalan dengan sangat baik, meskipun di tengah tantangan besar seperti tahun politik dan berbagai dinamika yang muncul.
"Alhamdulillah, semua bisa berjalan relatif sangat kondusif. Tahun politik kita lalui dengan baik, relatif kondusif. Meskipun ada sisa PSU sebentar lagi, saya yakin semua akan berjalan dengan lancar," jelas Iqbal.
Iqbal juga menyebutkan bahwa seluruh stakeholder yang terlibat dalam mendukung keberhasilan tersebut, mulai dari pemerintah provinsi Riau, BNN provinsi Riau, TNI, Kejaksaan, Pengadilan, hingga organisasi kemasyarakatan dan ormas keagamaan, memiliki peran penting dalam mewujudkan kolaborasi yang solid di provinsi ini.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sangat luar biasa kepada seluruh keluarga besar Polda Riau, termasuk Bhayangkari, dan seluruh pemerintah provinsi Riau, kabupaten, kota, serta seluruh stakeholder yang saya sebutkan," lanjutnya.
Iqbal juga mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk memimpin dan bekerja sama dengan banyak pihak.
Namun, di balik kebanggaan tersebut, mantan Kapolda juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang mungkin merasa kurang puas atau tersakiti.
"Sebagai insan manusia, saya penuh dengan keanggotaan. Saya memohon maaf sebesar-besarnya. Tolong dibukakan pintu maaf itu karena tanpa maaf dari rekan-rekan semua, perjalanan kami akan tersendat," kata Ketua Alumni Akpol 1991 itu.
Kepada seluruh anggota Polda Riau dan masyarakat, Iqbal juga meminta dukungan penuh terhadap Kapolda Riau yang baru.
"Jika ada angka 10 yang diberikan kepada saya selama tiga tahun, saya mohon berikan angka 100 kepada Kapolda yang baru. Mari kita naikkan panji-panji yang tadi sudah diterima oleh beliau. Insya Allah, dengan niat baik dan ketulusan, tugas-tugas ke depan akan penuh dengan bantuan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala," ucapnya.
Iqbal kembali menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama membangun Riau.
"Saya akan meninggalkan provinsi Riau untuk melaksanakan tugas ke depan. Saya mohon doa, restu, dan bimbingan. Tidak ada kata perpisahan, hanya sampai jumpa nanti," tutupnya.
Herry dalam pidato perdana yang disampaikan di hadapan jajaran Polda Riau menyeut Irjen Iqbal adalah guru atau suhunya. Ia bahkan menyebut seniornya itu denfan Komisaris Jenderal (Komjen).
"Saya dan keluarga merasa sangat terhormat dapat hadir di sini di tengah-tengah bapak dan ibu yang terhormat. Acara ini bukanlah seremonial biasa, melainkan memiliki makna yang mendalam," ujar Herry.
Herry juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pendahulunya, Irjen Iqbal, yang telah memimpin Polda Riau selama lebih dari tiga tahun
Pada kesempatan itu, Herry menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Bumi Lancang Kuning.
Dia mengakui, selama masa kepemimpinan Irjen Iqbal, Polda Riau berhasil memberikan pelayanan yang sangat baik kepada masyarakat, termasuk memperbaiki fasilitas dan pusat pelayanan masyarakat.
Ia menambahkan, salah satu nilai yang perlu dijunjung tinggi adalah menjadi pelayan bagi masyarakat, bukan berada di atas mereka.
"Kita tidak setara dengan masyarakat, tapi kita harus duduk atau berdiri di bawah masyarakat karena kita pelayanan masyarakat," tegasnya.
Irjen Herry mengulangi pesan dari Presiden Prabowo tentang pentingnya membantu dan melayani orang lain.
"Kalau tidak bisa membantu banyak orang, bantulah beberapa orang. Kalau tidak bisa bantu beberapa orang, bantulah satu orang. Kalau tidak bisa bantu satu orang, janganlah buat orang itu susah," ulang Irjen Herry.
Selain itu, Irjen Herry juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang berlandaskan pada hak asasi manusia dan menegaskan bahwa Polda Riau akan terus berupaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan, serta melindungi masyarakat.
Irjen Herry juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Iqbal dan Ibu Nindya atas dedikasi dan pengabdian mereka selama ini, termasuk memberikan bantuan saat bencana banjir dan peristiwa lainnya.
"Sebagai pemimpin, kita harus menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat. Saya berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi etika dan moral dalam menjalankan tugas,"ucapnya.
Tidak hanya itu, dalam menjalankan tugas Irjen Herry siap menerima kritikan dari masyarakat demi kemajuan dan keamanan Riau. "Kami membuka pintu untuk kritik dan saran demi kemajuan Polda Riau," pungkasnya.
Irjen Herry sebelumnya menjabat sebagai Pati Bareskrim Polri dengan penugasan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996. Pria kelahiran 23 Februari 1972 itu pecah bintang satu pada 2021 dan Akpol 1996 pertama meraih pangkat Inspektur Jenderal atau bintang dua.
Irjen Herry mampuni di bidang reserse, sudah menangani kasus-kasus besar mulai dari premanisme, narkoba hingga terorisme. Karirnya di Kepolisian pun terbilang moncer dengan segudang prestasi.
Irjen Herry pernah lama bertugas di Polda Kepulauan Riau,
sejak tahun 1999, mulai dari Kanit, Wakasat Reskrim Polres Kepri Timur hingga Kasatreskrim Polresta Tanjung Pinang.
Irjen Herry juga pernah menjabat Kasat I Ditresnarkoba Polda Kepri, Kasatreskrim Polrabes Barelang, Wakapolres Tanjung Pinang, Kadem 88 Anti Teror Ditreskeim Polda Kepri.
Hingga akhirnya Irjen Herry dipindahkan ke Polda Metro Jaya pada 2011. Ia pernah Kapolresta Depok (2016), Dirresnarkoba Polda Metro Jaya (2019), hingga Analis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88 AT Polri.
(Mediacenter Riau/asn)