
Perkembangan Zaman, Adaptasi Tren Digial Perlu Dilakukan
PEKANBARU - Deputi Head of Communication RAPP Disra Alldrick mengatakan, melihat zaman yang terus mengalami perkembangan, saat ini media harus mengikuti tren transformasi dari konvensional menjadi digital.
"Media sangat dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian, adaptasi terhadap tren digital. Penyesuaian digitalisasi ini perlu dilakukan melihat pola informasi yang diterima masyarakat saat ini cepat dan bersifat ringan," kata Alldrick, di Hotel Pangeran, Senin (24/2/2025).
Ia menyampaikan, bahwasanya informasi cepat yang diterima masyarakat biasanya didapatkan dari media sosial seperti Instagram, Tiktok, Youtobe dan Facebook.
"Kalau kita melihat tantangan terbesar sekarang ini pembaca beralih ke online, dari pagi tadi saja sudah mengkonsumsi informasi dari HP, informasi cepat biasanya kita dapatkan, hanya satu kali scroll saja," ungkapnya.
"Kita pun membaca informasi kadang tidak terlalu lama dan informasi panjang pasti kita akan skip," lanjut Alldrick.
Berdasarkan hal tersebut, menurut Alldrick, algoritma media sosial pun menampilkan informasi video yang durasinya tak terlalu panjang, namun ia berpendapat bukan berarti informasi yang disediakan media mainstream cetak maupun online tidak kehilangan relevansi, hal ini beralasan karena saat ini terjadi yang namanya 'Tsunami konten'.
"Tentu perlu adanya media yang bisa dipercaya kebenaran, kredibilitas dan kualitas informasi yang disajikannya. Namun, bukan berarti Media kehilangan relevansinya, karena ketika kita berada di fase banjir informasi atau tsunami konten tentu kita ingin menerima informasi yang lebih valid, bahkan informasi cenderung bervariasi, dan memancing orang untuk membacanya," sebutnya.
Sementara itu, untuk media cetak, diperlukan konfirmasi dan pengecekan editorial secara berjenjang, hal ini tentu media cetak memiliki tingkat kepercayaan pembaca yang tinggi. "Melihat hal itu, tentu perlu adanya transformasi bagi media cetak untuk mengarahkan bisnisnya ke arah digital," kata Alldrick.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hukum SPS Pusat, Syamsudin Hadi menilai Serikat Perusahaan Pers (SPS) harus mampu berinovasi ke arah digitalisasi.
"Tugasnya SPS itu mendorong ketahanan dan inovasi pers, bagaimana sekarang itu pers eranya digital. Kita harus beradaptasi di lintas ini," kata Syamsudin.
"Mungkin poin poinnya itu mengenai peran media yang kredibel, kita harus sinergi dengan stakeholder. Baik dari Pemda, kemudian perusahaa-perusahaan juga ya," tambahnya.
Menurutnya, SPS di daerah termasuk Riau perlu adanya divisi advokasi dan edukasi, agar hal ini nantinya bisa disinergikan dengan SPS Pusat.
"Saya harap, perusahaan pers yang berada dilingkup SPS Riau ini tak hanya sekedar menginformasikan berita, namun perlu adanya penguatan konten dan ajang klarifikasi agar nanti bisnis media bisa sustainable," tandas Syamsudin.
(Mediacenter Riau/nb)