
Penyelundupan Narkoba yang Digagalkan Polisi di Riau Senilai Rp103 Miliar
Pekanbaru - Polres Bengkalis dan Polda Riau berhasil membongkar jaringan narkotika internasional dan menyita barang bukti sabu seberat 87,686 kg dan 51.882 butir pil ekstasi. Nilai narkoba ini diperkirakan mencapai lebih dari 100 miliar rupiah.
Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, mengatakan bahwa pengungkapan ini adalah yang terbesar dan paling mengesankan selama tiga tahun terakhir masa jabatannya. Ia memuji kinerja Kapolres Bengkalis, Kasat Narkoba, dan tim yang terlibat.
"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama erat antara berbagai instansi, termasuk kepolisian, Bea Cukai, dan BNN. Kolaborasi penting dalam memberantas peredaran narkoba," ujar Iqbal saat konferensi pers Selasa (18/2).
Tim gabungan berhasil mengamankan dua tersangka, JM (38) dan IF (22), di perairan Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, Riau. Keduanya berperan sebagai kurir yang menjemput narkoba dari Malaysia menggunakan speedboat ke Bengkalis, Riau.
Iqbal menegaskan pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi pelaku kejahatan narkotika dan akan terus berupaya melindungi masyarakat dari bahaya narkoba.
"Saya perintahkan tangkap sampai ke lubang semut. Jika perlu, kejar hingga ke luar negeri. Bandar dan kurir yang mencoba masuk ke Riau harus tahu, tidak ada ampun bagi mereka. Kami tidak segan-segan bertindak tegas, termasuk tembak di tempat jika membahayakan orang lain," ucap Iqbal.
Saat penangkapan, narkoba ditemukan disembunyikan di dalam karung, tas plastik, dan kotak plastik di dalam speedboat berwarna putih bermesin Yamaha 85.
Nilai Narkoba Mencapai 103 Miliar Rupiah
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto menjelaskan nilai narkoba yang disita mencapai sekitar 103,25 miliar rupiah. Jumlah ini diperkirakan dapat menyelamatkan hampir setengah juta jiwa dari penyalahgunaan narkoba.
"Para tersangka dijerat dengan pasal-pasal terkait narkotika dengan ancaman hukuman mati, pidana seumur hidup, atau penjara minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun atau hukuman mati," tegas Anom.
Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan mengatakan bahwa pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan besar di balik peredaran narkotika lintas negara tersebut.
Budi mengatakan pelaku terindikasi berhubungan dengan salah satu napi di Lapas Dumai dengan komunikasi gawai.
"Kita masih lakukan pengembangan siapa napi tersebut. Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika. Ini adalah wujud perlindungan kami terhadap masyarakat,” ujar Budi.
(Mediacenter Riau/asn)