PSPS Tumbang di Kandang Sendiri, PSIM Yogyakarta Raih Tiga Poin
PEKANBARU - PSPS Pekanbaru akhirnya tumbang 0-1 dari PSIM Yogyakarta. Bermain di Stadion Kaharuddin Nasution, Minggu (26/1), skuad Askar Bertuah (julukan PSPS Pekanbaru) tertunduk dihadapan pendukung sendiri.
Gol tunggal yang diciptakan Rafinha, pada babak kedua, menit 84' membuat tuan rumah terdiam. Rafinha yang mendapatkan umpan bola mati dari Alkanzha, berhasil melakukan sundulan dengan sempurna ke gawang Rudi N Rajak, penjaga gawang PSPS.
Sejak awal babak pertama, PSPS Pekanbaru sempat menguasai pertandingan. Namun perlahan, PSIM mulai percaya diri dengan beberapa melakukan serangan balik.
Beberapa kali melakukan serangan balik, PSIM terus menekan pertahanan PSPS. Bahkan pemain PSIM sempat melakukan beberapa kali tembakan ke gawang PSPS. Beruntungnya, tembakan yang dilakukan pemain PSIM masih jauh dari target.
Memasuki menit 30', PSPS kembali bangkit dan melakukan serangan. Beberapa tembakan dan sundulan dilakukan pemain PSPS, namun masih berhasil diselamatkan pemain belakang PSIM.
Bahkan satu tembakan keras dari Birrul Walidain, masih gagal menjadi gol lantaran mengenai mistar gawang. Jelang akhir babak pertama, tensi permainan kedua tim semakin tinggi. Tiga kartu kuning pun dikeluarkan wasit sepanjang babak pertama.
Apalagi, supporter PSPS meneriaki mantan pemain PSIM Omid Popalzay dengan nama hewan (anjing). Teriakan yang berkali-kali dilakukan supporter PSPS membuat tensi pemain PSIM Omid Popalzay semakin meningkat.
Meski bermain dengan tensi tinggi, namun papan skor tetap saja tidak berubah. Kedua tim bermain imbang 0-0 di babak pertama. Memasuki babak kedua, PSPS selaku tuan rumah terus berupaya menciptakan gol. Uman crossing ke dalam kotak penalti berkali-kali dilakukan.
Sayangnya, tak satu pun umpan yang berhasil dijadikan gol. Bahkan beberapa kali peluang jadi gol malah gagal dimaksimalkan dengan baik oleh pemain depan PSPS. Sebaliknya, PSIM tampak mengandalkan serangan balik untuk menciptakan gol. Namun upaya tersebut masih belum mampu menciptakan gol.
Menemui titik buntu, kedua tim melakukan pergantian pemain. Pelatih PSPS Aji Santoso menarik keluar Noriki Akada dan memasukan Fitra Ridwan. Sementara itu, Pelatih PSIM Erwan, juga menarik keluar Omid Popalzay dan menggantikannya dengan Rafinha.
Masuknya Rafinha di kubu PSIM, tampak memberikan perubahan permainan. Rafinha yang baru masuk fokus di linu depan untuk siap menerima serangan balik.
Alhasil, lewat pelanggaran yang dilakukan pemain belakang PSPS, membuat peluang bagi PSIM untuk mencetak gol dari tendangan bebas. Peluanh ini pun dimanfaatkan PSIM dengan baik.
Rafinha yang siap menerima umpan lambung, berdiri bebas untuk melakukan sundulan ke gawang PSPS. Skor 0-1, keunggulan untuk PSIM. Sisa 6 menit waktu normal, PSPS terus berupaya menembus pertahanan PSIM. Upaya tersebut masih bisa dimentahkan pemain belakang PSIM.
Malah sebaliknya, Rafinha yang yang selalu standby di depan beberapa kali mendapatkan serangan balik. Namun kesempatan tersebut gagal dimaksimalkan oleh top skor sementara Liga 2 tersebut.
Hingga menit akhir waktu tambahan, tak ada tambahan gol dari PSIM maupun gol balasan dari tuan rumah. Skor 0-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit dan kemenangan untuk PSIM Yogyakarta.
Pelatih PSPS Pekanbaru, Aji Santoso menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Pekanbaru dan kepada suporter atas kekalahan PSPS di kandang tersebut. Ia menyebut bahwa anak asuhnya tampil berbeda dari laga sebelumnya.
"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan suporter. Kami akan tampil lebih maksimal laga untuk laga selanjutnya," ujarnya.
(Mediacenter Riau/Ikn)