ppid@riau.go.id (0761) 45505
Kepala BI Riau sebut Ekraf Menipiskan Kesenjangan Sosial dan Penyangga Perekonomian

Kepala BI Riau sebut Ekraf Menipiskan Kesenjangan Sosial dan Penyangga Perekonomian

  • PPID UTAMA
  • 28 November 2021
  • 279 View

PEKANBARU - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau, Decymus menyampaikan bahwa selain menipiskan kesenjangan sosial, pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) juga dapat menjadi salah satu penyangga perekonomian.

Ia menjelaskan, hasil penelitian menyebutkan bahwa pengembangan inovasi ekonomi kreatif itu akan mendorong untuk menurunkan kesenjangan. Selain itu, perkembangan ekraf ini juga berfungsi mendukung transformasi ekonomi, sosial masyarakat, serta pengembangan SDM.

"Untuk itu Ekraf ini perlu kita dorong," katanya, dalam acara Indonesia Creative Cities Conference di Hotel Pangeran Pekanbaru, Sabtu (27/11/21).

Decymus mengatakan, transformasi struktur perekonomian sangat relevan bagi perekonomian Riau. Hal ini mengingat perekonomian Riau masih terkonsentrasi pada sektor-sektor berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dengan kecenderungan tingkat pertumbuhan yang rendah. 

Untuk itu menurutnya, kondisi itu menuntut pengembangan sektor industri termasuk industri kreatif di Provinsi Riau. Dan hal itu sejalan pula dengan semangat pemerintah daerah, untuk melakukan hilirisasi pengembangan industri di Riau.

"BI bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan mendorong pemerataan ekonomi melalui digitalisasi perekonomian dan pengembangan UMKM. Kalau kita bicara UMKM, itu sudah termasuk di dalam pesantren dan ekraf," ungkapnya.

Ia menyebutkan, secara umum UMKM di Riau masih mengalami hambatan terkait dengan kelembagaan atau korporatisasi, permodalan dan pembiayaan. Sehingga pada saat permintaan meningkat, seringkali UMKM tidak mampu merespon secara optimal.

"Kapasitas terbatas membuat UMKM itu sulit menghadapi ketidakpastian. Seperti kasus pada waktu pandemi, tidak kurang dari 60% UMKM di Riau itu terdampak COVID-19 yang penjualannya turun hingga 50%," ujarnya.

Kepala Perwakilan BI Riau mengungkapkan, pengembangan UMKM pesantren dan ekonomi kreatif dilakukan oleh BI secara end-to-end dan diarahkan menghasilkan produk komoditas unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan global.

Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mengangkat UMKM secara keseluruhan. Khususnya usaha mikro subsisten dan kecil, agar bisa naik kelas menjadi usaha yang lebih besar sehingga dapat menyumbang lebih besar untuk PDB saat ini.

"Sebagai wujud nyata, BI menyelenggarakan berbagai event yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif. seperti karya kreatif Indonesia, festival ekonomi syariah dan festival ekonomi dan keuangan digital Indonesia. Itu semuanya adalah untuk menciptakan ekosistem industri kreatif mulai dari hulu hingga hilir," ucapnya.

Decymus menerangkan, BI juga melakukan sinergi dengan berbagai instansi dalam mengembangkan UMKM kreatif di Provinsi Riau. Terutama dalam korporatisasi kelembagaan dan digitalisasi.

Untuk itu sebutnya, BI konsisten melakukan capacity building UMKM. Dalam hal ini produksi dan usaha peningkatan produksi usaha, SDM dan pemasaran serta penguatan ke akses pembiayaan biar layak dibiayai oleh bank. Selanjutnya, BI juga mendorong melakukan hubungan bisnis yang saling membeli antar UMKM, pesantren dan ekonomi kreatif, supaya terbentuk ekonomi lokal yang kuat dan sustainable.

"Digitalisasi merupakan kunci penting dalam upaya meningkatkan ekonomi, sehingga pelaku usaha ekonomi kreatif diarahkan produksi secara efisien dan efektif. Kita arahkan mereka digital, baik di hulu maupun di hilir. Untuk pembayaran kita arahkan untuk platform e-commerce dan pembayaran transaksi digital melalui QRIS," tutupnya.



(Mediacenter Riau/ip)

Struktur PPID

Struktur Pejabat Pengelola dan Dokumentasi (PPID) Riau

IR. S. F. HARIYANTO M. T.,

Pj. Gubernur Riau

-

Wakil Gubernur

Indra, SE., MM

Pj. Sekretaris Daerah

IKHWAN RIDWAN, SH, M.Si

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Penghargaan

Daftar Penghargaan Pemerintah Provinsi Riau

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII "baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII “baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan pembina K3 terbaik

Penghargaan pembina K3 terbaik

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

Informasi PPID

Informasi Data PPID Riau

Informasi Publik

611

  • 260 Tersedia Setiap Saat
  • 301 Berkala
  • 44 Serta Merta
  • 6 Dikecualikan

Permohonan Informasi

327

  • 93 Selesai
  • 181 Ditolak
  • 53 Sedang Proses

Member PPID

411

  • 410 Aktif
  • 1 Tidak Aktif

Info Grafis

Daftar Info Grafis

PPID Kabupaten/Kota

Daftar link website PPID Kabupaten/Kota

Kota Dumai Kab. Siak Kab. Bengkalis Kab. Rokan Hilir Kab. Rokan Hulu Kab. Pelalawan Kab. Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kab. Kuansing Kab. Kampar Kab. Indragiri Hulu Kab. Indragiri Hilir