Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Riau Meningkat, Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing Capai 2,76 Hari
Pekanbaru – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Riau pada November 2024 tercatat sebesar 47,39 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan 0,72 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya yang sebesar 46,67 persen.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, terjadi kenaikan signifikan sebesar 6,38 poin dari angka TPK yang hanya mencapai 41,01 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa peningkatan TPK ini mencerminkan produktivitas sektor jasa akomodasi yang terus membaik.
"TPK yang mendekati 50 persen menunjukkan bahwa hampir separuh dari kamar yang disediakan oleh hotel berbintang di Riau terjual setiap malam. Ini merupakan sinyal positif bagi industri pariwisata dan perhotelan," katanya, Kamis (2/1/2025).
Berdasarkan data, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) asing dan domestik di hotel berbintang Provinsi Riau pada bulan November 2024 tercatat sebesar 1,31 hari. Ini berarti, pada umumnya tamu menginap selama 1 hingga 2 hari.
Menariknya, rata-rata lama menginap tamu asing mencapai 2,76 hari. "Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara cenderung menghabiskan waktu lebih lama di Riau dibandingkan tamu domestik, yang rata-rata lama menginapnya hanya 1,29 hari," ujar Asep.
Jika dirinci berdasarkan kelas hotel, tamu asing paling lama menginap di hotel berbintang 3 dengan rata-rata lama menginap mencapai 3,49 hari. Sedangkan tamu domestik lebih memilih hotel berbintang 4 dengan rata-rata lama menginap 1,47 hari.
"Fakta ini menunjukkan bahwa fasilitas dan pelayanan di hotel bintang 3 mampu menarik minat wisatawan asing, sementara tamu domestik cenderung memilih kenyamanan yang ditawarkan hotel berbintang 4," tambah Asep.
Menurut Asep, peningkatan TPK dan RLMT ini juga tidak terlepas dari perbaikan aksesibilitas, promosi pariwisata, serta berbagai event lokal yang meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. "Kami optimis tren positif ini akan terus berlanjut di bulan-bulan mendatang," ujarnya.
Namun, Asep juga menekankan pentingnya strategi berkelanjutan untuk mendukung sektor perhotelan. "Stakeholder perlu terus meningkatkan kualitas layanan, terutama untuk mengakomodasi kebutuhan tamu asing yang memiliki durasi menginap lebih lama," ungkapnya.
Selain itu, BPS juga mencatat bahwa kontribusi tamu asing terhadap RLMT dan TPK di Provinsi Riau perlu terus dimaksimalkan. "Salah satu langkahnya adalah memperluas promosi pariwisata internasional, terutama di pasar yang menunjukkan potensi besar untuk Riau," jelas Asep.
Dengan peningkatan ini, diharapkan sektor perhotelan di Riau semakin berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, terutama dalam mendorong sektor pariwisata yang terus bangkit setelah pandemi.
(Mediacenter Riau/bts)