Warga Pekanbaru Antre Panjang Demi Bio Solar, Pemprov Ajukan Penambahan Kuota BBM ke Pertamina
PEKANBARU - Masyarakat provinsi Riau, utamanya yang tinggal di Kota Pekanbaru belakangan ini mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar. Dibeberapa SPBU, antrean panjang kendaraan tampak mengular hingga kearea luar SPBU.
Warga Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, bernama Doni mengeluhkan hal tersebut. Menurutnya, sudah sepekan terakhir, ia sulit mendaptkan BBM jenis bio solar. Jika pun ada, ia harus rela mengantre hingga berjam-jam di SPBU.
“Sulit bio solar sudah sepekan belakangan ini. Kalau mau isi bio solar harus antre di SPBU hingga berjam-jam, itupun kadang kehabisan,” katanya Jumat (20/12).
Hal yang sama juga diungkapkan Heru warga Jalan Hang Tuah, Pekanbaru, ia mengatakan, setiap saban hari dia harus rela antre panjang di SPBU Jalan Hang Tuah. Dijelaskan kondisi tersebut telah terjadi sejak tiga hari lalu.
"Iya setiap pagi jam 6 pagi harus antre panjang untuk mendapatkan bio solar. Kondisi ini antrean panjang ini sejak tiga hari lalu. Biasanya lancar-lancar aja," kata Heru.
Terkait kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengaku sudah mengajukan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) ke pihak Pertamina. Hal ini dilakukan untuk menjami stok BBM di Riau tetap tersedia utamanya saat menjelang akhir tahun.
Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau Zulkifli Syukur mengatakan, permintaan penambahan kuota BBM tersebut telah disampaikan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Pj gubernur Riau. Penambahan kuota tersebut untuk BBM jenis bio solar.
“Pak Pj gubernur sudah bersurat ke Pertamina untuk penambahan kuota BBM jenis bio solar. Namun, untuk realisasinya tentu akan diatur oleh BPH Migas, karena penambahan kuota ini kan juga harus mendapatkan persetujuan DPR,” katanya.
Dalam usulan penambahan kuota BBM jenis biosolar tersebut pihaknya mengajukan sebanyak 100 ribu kilo liter. Namun, untuk kapan realisasi permintaan tersebut, pihaknya belum mendapat informasi dari BPH Migas.
“Kami masih menunggu informasi kapan penambahan kuota tersebut akan terealisasi. Namun, dari hasil komunikasi kami, pihak Pertamina menjamin ketersediaan BBM di Riau hingga akhir tahun,” sebutnya.
Terkait adanya antrean panjang di SPBU, dari hasil pengamatan pihaknya, hal tersebut terjadi karena SPBU sudah kehabisan kuota biosolar. Karena sebelumnya sudah ditetapkan kuota per SPBU pertahunnya.
“Jadi ada beberapa SPBU yang kuotanya sudah habis. Memang di beberapa SPBU yang masih ada itu diatur kuotanya per hari sehingga terjadi antrean untuk menjaga sampai akhir tahun,” ujarnya.
(Mediacenter Riau/ms)