Judi Online Marak di Kalangan Anak Muda, Begini Faktor Penyebabnya
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Andina Theresia Narang menyebutkan bahwa judi online semakin marak di kalangan generasi muda Indonesia dengan dampak negatif yang besar.
Oleh karena itu menurutnya, penting menjaga moral generasi muda, sebab generasi muda merupakan masa depan bangsa yang harus dilindungi dari perilaku negatif yang dapat merusak perkembangan karakter mereka.
Sebab dampak judi online pada generasi muda bisa berupa kerugian ekonomi sesuai dengan kehilangan uang dalam jumlah besar, kemudian masalah kesehatan mental, stres, kecemasan dan gangguan psikologis lainnya.
"Dampak judi online juga bisa menyebabkan penyimpangan sosial, mengganggu hubungan keluarga dan sosial, serta prestasi akademik menurun karena fokus terganggu, prestasi di sekolah bisa jadi menurun," ujarnya, saat menjadi pembicara dalam diskusi publik pencegahan judi online pada generasi muda, disiarkan melalui YouTube Ditjen IKP Kemkomdigi, Rabu (4/12/24).
Andina Theresia Narang melanjutkan, ada banyak faktor penyebab generasi muda terpapar judi online. Diantaranya, kemudahan akses, sebab tersedia melalui ponsel dan perangkat lainnya.
Kemudian, kurangnya pengawasan karena banyak orang tua dan pendidik yang kurang sadar akan bahaya judi online.
Serta pengaruh lingkungan, mulai dari pergaulan yang tidak sehat atau teman sebaya yang memperkenalkan judi online.
"Faktor lainnya adalah kurangnya pemahaman tentang bahaya judi online, banyak yang menganggap judi online sebagai hal yang biasa," kata dia.
Anggota Komisi I DPR RI ini melanjutkan, upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah judi online ini dengan melakukan edukasi kepada generasi muda, menyebarkan informasi tentang dampak buruk judi online dan kampanye di sekolah-sekolah dan komunitas.
Berikutnya, pengawasan orang tua dan guru harus diperkuat. Peran orang tua dan guru harus lebih aktif memantau aktivitas online anak-anak remaja.
Lalu memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi menggunakan teknologi untuk hal bermanfaat.
"Kampanye kesehatan mental untuk menunjukkan hubungan antara judi online dan kecanduan, serta membuka saluran dukungan psikologis bagi yang terlanjur terjerat," ucapnya.
Andina Theresia Narang menambahkan, peran pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi judi online. Pemerintah bisa memperketat regulasi mengenai judi online, menyediakan layanan reliabilitas untuk korban judi online.
Sedangkan masyarakat bisa mengembangkan kesadaran kolektif tentang bahaya judi online, mendorong perilaku terhadap positif melalui kegiatan komunitas.
"Langkah jangka panjang mengatasi judi online dengan penguatan pendidikan karakter, penerapan kurikulum pendidikan karakter di sekolah, peningkatan keterampilan dan hobi positif, serta kerjasama dengan lembaga sosial, membangun jaringan dengan LSM yang peduli dengan pencegahan perjudian online," lanjut dia.
(Mediacenter Riau/ip)