BRGM Dorong Masyarakat Manfaatkan Lahan Gambut Secara Berkelanjutan
PEKANBARU - Pelaksanaan restorasi gambut oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), saat ini tidak hanya berfokus pada kegiatan teknis pembasahan, namun juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Karena kunci keberhasilan restorasi gambut ada pada tiga aspek, yakni konservasi, komunitas dan mata pencaharian.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BRGM Ir Gatot Soebiantoro pada acara temu bisnis penguatan kemitraan usaha Pokmas Desa Mandiri Peduli Gambut (DPMG), di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (23/10/2024).
“Program Pengembangan Usaha Masyarakat (PUM) dari BRGM berupaya meningkatkan dan mengembangkan mata pencaharian masyarakat untuk mendorong partisipasi dan kemitraan masyarakat dalam pelaksanaan restorasi gambut di tingkat tapak,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, program PUM dimulai dengan fasilitasi dan pendampingan usaha, pelatihan penguatan bisnis. Kemudian peningkatan produksi pokmas, perbaikan kualitas dan legalitas produk, hingga peningkatan pemasaran produk melalui temu bisnis antara pokmas dan pembeli hasil atau offtaker.
“Pada kegiatan ini BRGM mempertemukan 12 pokmas dan 20 offtaker yang berasal dari provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Fokus kegiatan ini adalah business to business, BRGM bertindak sebagai fasilitator antara kedua belahpihak agar menemukan dan mencapai kesepahaman bisnis,” ujarnya.
Forum temu bisnis diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pokmas dan offtaker untuk saling berbagi pengalaman, informasi, pengetahuan, dan jejaring bisnis sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan usaha masing-masing pihak.
“Dalam pelaksanaannya, kegiatan temu bisnis ini membahas 75 produk lahan gambut. Ragam produk diantaranya, produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti madu, produk olahan pangan seperti keripik nenas, dodol nenas, aneka kue dari sagu, kopi, minuman jahe, hingga produk kriya dan ecoprint,” paparnya.
(Mediacenter Riau/ms)