CFD Pekanbaru Makin Semarak dengan Edukasi Keuangan, Ajak Warga Lebih Cerdas
PEKANBARU - Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) yang diwakili oleh Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan menghadiri puncak bulan inklusi keuangan (BIK) Provinsi Riau. Acara ini digelar bersamaan dengan Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, Minggu (20/10/2024).
Perwakilan dari lembaga keuangan ikut hadir di acara itu. Sejumlah kegiatan digelar, yakni edukasi dan sosialisasi mengenai produk-produk keuangan, layanan perbankan. Lalu ada pula program-program keuangan digitaluntuk masyarakat.
Selain itu, momentum CFD ini dimanfaatkan untuk lebih mendekatkan informasi terkait inklusi keuangan kepada masyarakat secara langsung. Sejumlah stan informasi didirikan di sepanjang jalan.
Ratusan warga Pekanbaru tampak memadati kegiatan tersebut. Stan itu, menyediakan berbagai informasi serta konsultasi gratis mengenai produk dan layanan keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Bulan inklusi keuangan di Provinsi Riau, merupakan bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan literasi dan akses keuangan di seluruh Indonesia. Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan formal dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Atas nama Pemprov Riau, Job Kurniawan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan yang ditaja oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau ini. Serta, ia mengapresiasi upaya yang dilakukan OJK Riau dalam meningkatkan akses dan literasi keuangan masyarakat di Provinsi Riau.
Menurutnya, inklusi keuangan menjadi satu di antara indikator penting yang berkaitan langsung dengan pemerataan ekonomi dan kesempatan masyarakat untuk merencanakan keuangan dengan baik. Ia memandang, inklusi keuangan bukan hanya sekadar jargon, namun merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan akses keuangan yang memadai, masyarakat dapat mengembangkan usaha, memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta melindungi masa depan mereka. Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen penuh untuk mendorong inklusi keuangan," ucapnya.
"Kami akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya sektor jasa keuangan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam mengelola keuangan," imbuhnya.
Dijelaskan, adapun beberapa program atau kebijakan yang telah dilakukan seperti, pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Fasilitasi pembiayaan UMKM. Lalu, ada pula pengembangan infrastruktur keuangan di daerah terpencil, atau kerjasama dengan lembaga keuangan untuk memberikan layanan keuangan yang lebih terjangkau.
"Kami terus berupaya untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal," sebutnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, untuk meningkatkan pemahaman terhadap produk dan jasa keuangan serta percepatan peningkatan inklusi keuangan di masyarakat, tentu membutuhkan sinergi yang kuat dari berbagai pihak terkait. Maka dari itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan bersama-sama bekerja keras untuk mencapai target inklusi keuangan yang telah ditetapkan.
"Kepada lembaga jasa keuangan, kami berharap agar terus mengembangkan produk dan layanan yang inovatif dan terjangkau kepada masyarakat. Kami mengajak untuk memanfaatkan layanan jasa keuangan secara bijak. Harapannya, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, OJK, Bank Indonesia, lembaga jasa keuangan, dan masyarakat, kita dapat mewujudkan Riau yang inklusif secara finansial," tutupnya.
(Mediacenter Riau/Alw)