BPS Sebut September 2024 Provinsi Riau Deflasi Hingga 0,33 Persen
PEKANBARU - Angka inflasi Provinsi Riau mengalami penurunan (Deflasi) hingga 0,33 persen pada bulan September 2024.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Asep Riyadi pada acara rilis berita resmi statistik di Kantornya. Selasa, (1/10/2024).
Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kondisi inflasi Provinsi Riau pada bulan Agustus 2024 yang mencapai 1,99 persen.
“Pada bulan September 2024, Provinsi Riau mengalami deflasi month to month (MoM) sebesar 0,33 persen. Inflasi year on year (YoY) sebesar 1,38 persen, dan inflasi year to date (YoD) sebesar 0,13 persen,” terangnya.
Dijelaskan Asep, sejak Juni hingga September 2024, nilai inflasi Provinsi Riau terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut disebabkan oleh melimpahnya stok barang yang beredar dipasaran. Khusunya kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,34 persen.
“Empat bulan terakhir inflasi Provinsi Riau mengalami deflasi. Mulai dari bulan Juni - September 2024,” ujarnya.
Adapun beberapa komoditas utama yang menyebabkan deflasi tersebut diantaranya, cabai merah, cabai rawit, jengkol, ikan serai, kentang, udang basah, diapers, telepon saluler, dan bensin.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk tingkat deflasi MoM terdalam terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 0,44 persen. Disusul oleh Kota Pekanbaru sebesar 0,30 persen, Kota Dumai 0,23 persen, dan Tembilahan sebesar 0,15 persen.
“Sedangkan untuk tingkat inflasi YoY tertinggi terjadi di Tembilahan yaitu sebesar 1,75 persen dan terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 1,25 persen,” ucap Asep.
(Mediacenter Riau/wjh)