Ikhtiar Maksimal Nesa Aqila Menuju Final Kaligrafi Mushaf MTQ Nasional XXX
Samarinda – MTQ Nasional XXX menjadi ajang sangat dinantikan oleh para kaligrafer dari seluruh Indonesia. Satu di antaranya yang tampil menonjol adalah Nesa Aqila. Ia adalah kafilah asal Riau yang berhasil melaju ke babak final dalam cabang kaligrafi Mushaf Putri.
Nesa tampil memukau dengan karya kaligrafi yang indah, detail, dan penuh makna. Karya tersebut berhasil menarik perhatian juri dan menempatkannya sebagai finalis yang paling diperhitungkan.
Diketahui, para peserta di cabang kaligrafi memiliki tingkat kemampuan artistik tinggi. Tak hanya itu saja, kafilah di harapkan mampu melakukan pemahaman mendalam mengenai aturan penulisan ayat Al-quran yang baik dan benar.
Kafilah Riau cabang Kaligrafi Mushaf Putri, Nesa Aqila mengatakan, prestasi ini merupakan hasil dari ikhtiar dan dedikasi tinggi yang telah ia persiapkan sejak lama. Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan bagian impian yang telah lama diperjuangkan.
"Alhamdulillah saya sangat senang dan bersyukur atas apa yang telah Allah beri. Ini sesuai dengan target saya untuk bisa masuk final pada MTQ Nasional tahun ini," katanya di Samarinda, Jumat (13/9/24).
Gadis peraih juara I MTQ Provinsi Riau tersebut menjelaskan, perjalanannya menuju final tidaklah mudah. Terlebih tantangan terbesar yang dihadapinya adalah bagaimana mempersiapkan mental dengan baik untuk menghadapi tekanan kompetisi.
“Tantangan terbesarnya dalam pertandingan ini tentu saja kesiapan mental. Selain itu, memperbaiki tulisan sesuai dengan kaidah juga menjadi fokus utama,” jelas Nesa.
Diungkapkan, langkah awal dalam persiapannya adalah menyusun ayat atau maqra yang telah diberikan oleh panitia untuk tampil di babak final. Proses itu membutuhkan ketelitian dan kesabaran tinggi, karena setiap detail harus dipastikan sesuai dengan aturan yang ketat.
Agar mencapai penilaian terbaik, ia tidak hanya berfokus pada teknik menulis. Namun, juga memperhatikan aspek spiritual dalam setiap karyanya.
"Hal terpenting bagi saya adalah memperbanyak shalawat, sebagai bentuk permohonan dan harapan kepada Allah. Saya mempersiapkan semuanya secara maksimal, baik dari segi tulisan, alat yang akan digunakan, hingga mempersiapkan mental serta strategi,” ungkapnya.
Tidak bisa dimungkiri, kesuksesan Nesa hingga tahap ini tidak lepas dari dukungan orang tua dan berbagai pihak. Terlebih pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, yang telah memberikan pelatih dan wadah pelatihan.
"Yang paling berperan terutama pasti orang tua, guru, pelatih, teman, dan saudara yang selalu memberikan dukungan serta mendoakan saya hingga di titik ini. Terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi Riau serta tim kafilah Riau yang selalu kompak dan saling mendukung satu sama lain," tuturnya.
Diterangkan, meski memiliki gaya yang khas dalam setiap karyanya, untuk final tinkat nasional tersebut, ia tidak mengusung tema khusus. Hiasan yang akan ditampilkan masih terinspirasi dari karya-karya yang pernah ia hasilkan di tahap MTQ Provinsi.
“Tidak ada tema khusus. Hiasan saya masih menggunakan beberapa bagian dari karya-karya pada tahapan MTQ provinsi. Hanya saja bagian warna, tentu saya ubah agar memberikan nuansa yang baru,” terangnya.
Selain memperhatikan estetika karya, Nesa juga menaruh harapan besar terhadap karyanya di babak final MTQN XXX. Sebagai seorang kaligrafer muda yang penuh dengan ambisi dan mimpi besar, ia juga memiliki impian agar karyanya tidak hanya menjadi sebuah kompetisi semata, tetapi dapat menjadi sesuatu yang abadi dan bermakna bagi berbagai pihak.
"Insyaallah, target khusus tentu ada. Tapi yang terpenting adalah bisa tampil maksimal. Saya berharap karya ini bisa bermanfaat untuk banyak orang dan dapat menjadi referensi bagi kaligrafer Indonesia. Semoga karya ini dapat dipajang di Museum Istiqlal, sehingga bisa dilihat dan diapresiasi oleh banyak orang," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)